SOLO, MENARA62.COM – Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan gizi serta menjamin keamanan pangan sebagai bagian dari standar keselamatan pasien, RS PKU Muhammadiyah Surakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta menyelenggarakan Pelatihan Penjamah Makanan pada Kamis (22/5/2025), bertempat di Aula RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Pelatihan ini diikuti oleh 37 peserta yang berasal dari pelaksana produksi Instalasi Gizi RS PKU Muhammadiyah Surakarta, pelaksana gizi rumah sakit sekitar, serta mitra tenant di lingkungan rumah sakit. Kegiatan ini bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan makanan yang aman, higienis, dan sesuai standar kesehatan lingkungan.
Materi pelatihan disampaikan oleh narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta, yang membahas pengendalian bahaya, regulasi, pengawasan kesehatan lingkungan tempat pengelolaan pangan, alur teknis penanganan pangan, mulai dari penerimaan bahan hingga penyajian makanan matang, dan prinsip Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) untuk menjamin mutu dan keamanan pangan.
“Pengendalian bahaya dan pemenuhan standar kesehatan lingkungan di tempat pengelolaan pangan adalah kunci untuk menjamin keamanan makanan, khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit yang sangat rentan terhadap risiko kesehatan”, hal ini disampaikan oleh salah satu narasumber dr. Tenny Setyoharini, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Wakil Direktur Umum & AIK RS PKU Muhammadiyah Surakarta, Dwi Handoyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat penting dalam mendukung upaya rumah sakit menjaga standar pelayanan, khususnya terkait makanan yang dikonsumsi pasien.
“Kami berharap para petugas Instalasi Gizi dapat mengaplikasikan pengetahuan dari pelatihan ini dalam praktik sehari-hari, sebagai bagian dari komitmen rumah sakit dalam keselamatan pasien melalui makanan yang aman dan bermutu,” ujar Dwi Handoyo.. **
Dengan pelatihan ini, RS PKU Muhammadiyah Surakarta terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung layanan kesehatan yang holistik, aman, dan berorientasi pada keselamatan pasien. (*)
