31.7 C
Jakarta

Wakil Gubernur Selalu Bertukar Pikiran dengan Prof. Windia dalam Pelaksanaan Pembangunan Bali

Baca Juga:

 

DENPASAR, MENARA62.COM – Wakil Gubernur Bali yang akrab disapa Cok Ace merasa kehilangan yang mendalam atas berpulangnya Ketua DHD 45 Provinsi Bali, Prof. Dr. Ir. I Wayan Windia, SU. Hal tersebut diungkapkan ketika menerima dua buah buku Karya Prof. Windia disela-sela menerima rombongan Pengurus Gugus Kebangsaan Provinsi Bali, LKP Widyakara, Monumen Perjuangan Bangsal dan Korps Menwa Ugracena Bali di ruang kerjanya, Kamis (6/4).

Dua buku tersebut masing-masing yaitu Buku Bangsal dalam Kenangan Revolusi yang diserahkan oleh Ketua Umum Monumen Perjuangan Bangsal, dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, Sp.A(K) dan Buku Merangkai Jejak Perjalanan Menwa Ugracena yang diserahkan oleh Ketua Yayasan Ugracena Membangun, Made Darma Putra,S.T.,M.T

Penyerahan buku disaksikan oleh Sekretaris Gugus Kebangsaan Provinsi Bali selaku Ketua Pembina Yayasan Ugraçena Membangun dan Ketua Korps Menwa Indonesia Provinsi Bali, Bagus Ngurah Rai, S.H.,MBA.,MM; Pendiri LKP Widyakara Dr. Nyoman Andika Triadi; Ketua Widyakara, AA. Sagung Isteri Agung,S.E; Sekretaris Widyakara A.A. Rai Kartini, S.Sos.,M.Si.,Cht; Kasmen Korps Menwa Ugraçena Bali, Mumtazah Mardliyah,S.Ked; Ketua Korps Menwa Indonesia Kab. Badung, I Putu Krisna Adigunarta, S.H.,M.Kn; Staff Skomen Korps Ugraçena, Putu Dharma Putra dan Krisna Andika.

Prof. Windia yang senantiasa memimpin mahasiswa dan dosen untuk melakukan penelitian tentang Subak di Bali sejak awal telah mengingatkan, agar Pemerintah Provinsi Bali maupun Pemkab dan Pemkot menetapkan adanya sawah abadi.

Upaya itu untuk menjaga kesinambungan lahan pertanian dan mempertahankan swasembada pangan, mengingat lahan pertanian di Bali belakangan ini semakin terdesak akibat alih fungsi lahan pertanian yang tidak bisa dihindari.

Alih fungsi lahan yang setiap tahunnya semakin mengkhawatirkan  itu  membuahkan hasil dengan adanya pengakuan UNESCO untuk menetapkan Subak menjadi warisan budaya dunia (WBD).

UNESCO menetapkan kawasan Jatiluwih Catur Angga Batukaru, Kabupaten Tabanan, Pura Taman Ayun Mengwi, Kabupaten Badung, daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, Kabupaten Gianyar dan Pura Ulundanu Batur, Kabupaten Bangli, sebagai satu kesatuan dalam penetapan WBD.

Sementara itu, Cok Ace yang lebih aktif bergerak di bidang pariwisata seringkali bertukar pikiran dengan Prof Windia mengenai pelaksanaan pembangunan. Ia menyampaikan struktur perekonomian bali antara Pertanian dan Pariwisata harus saling bersinergi agar Pertanian maupun sektor lain dapat merasakan dampak perkembangan dari sektor Pariwisata.

Cok Ace berkesempatan hadir dalam beberapa kegiatan nuansa kebangsaan di Monumen Perjuangan Bangsal. Cok Ace yang juga Penglingsir Puri Ubud pun mengapresiasi kegiatan bernuansa kebangsaan tersebut yang dilakukan secara berkelanjutan yang didukung oleh Gugus Kebangsaan Provinsi Bali.

Usai diterima Wakil Gubernur Bali, rombongan perwakilan Gugus Kebangsaan Provinsi Bali, melayat sekaligus memberikan doa kepada Alm. Prof. Windia di Ruang Jenazah RSUP Prof IGNG Ngoerah dipimpin oleh Ketua Umum MPB dr. Bagus Ngurah Putu Arhana,Sp.A(K).

Sebelum doa, diawali dengan peletakan bunga oleh Ketua LKP Widyakara, AA. Sagung Isteri Agung,S.E dan Pengurus Korps Menwa Indonesia Provinsi Bali, A.A. Rai Kartini, S.Sos.,M.Si.,Cht.

Tak ketinggalan, Ketua PD Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Bali, Dr. Drs I Made Gede Putra Wijaya,SH,M.Si merasa sangat kehilangan sosok Alm. Prof. Windia. Ia mengatakan Prof. Windia sangat berperan dalam kehidupan pribadinya dan memiliki kedekatan emosial yang merupakan sama-sama anak pejuang.

Putra Wijaya yang juga Ketua Gerakan Nasional Pembudayaan Pancasila (GNPP) Provinsi Bali menyampaikan Prof Windia merupakan sosok yang selalu senyum menikmati sesuatu dengan cara yang menarik dan kekeluargaan. Prof Windia selalu mendorong dan membangun semangat berjuang demi kemajuan bangsa dan negara. “Kita tidak ada apa-apanya dibandingkan para pendahulu kita yang telah mengorbankan jiwa raga,” pungkasnya.

Duka mendalam juga disampaikan oleh Made Mendra, S.H.,MM, Drs. Sukarta, Drs. A.A Aryana dan Kolonel (Purn) Nyoman Arsana atas berpulangnya Prof. Windia yang selalu mendukung kegiatan selama ini. (Mum)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!