MAGELANG, MENARA62.COM — Indonesia merupakan supermarket bencana. Untuk mengatasi bencana, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, sehingga membutuhkan dukungan dari lembaga atau institusi lain untuk menciptakan sekolah aman.
Demikian diungkapkan Asril, asisten Deputi Perguruan Tinggi dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan, pada Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Kemenko Pemberrdayaan Masyarakat dan Kesejahteraanm (PMK) pada pembukaan Seminar Tingkat Sekolah Formal dan Non Formal tentang kebencanaan di Kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Selasa (22/8/2017).
Seminar ini diikuti sekitar 200 orang dari perwakilan masing-masing pemangku kepentingan untuk pengurangan resiko bencana. Di antaranya, perwakilan sekolah, lembaga nasional dan internasional, perusahaan, forum PRB perguruan tinggi. Seminar ini dibuka Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo.
Lebih lanjut Asril mengatakan selama ini, lembaga yang telah mendukung penanggulangan bencana di antaranya, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (PPBI) NU, Unicef, Humanitarian Forum Indonesia, Lingkar, Yakkum Emergency Unit (YEU), ASB, Dompet Dhuafa, Muslim Aid, YKRI, Disaster Management Institute of Indonesia (DMII), PKPU, dan MPBI.
Indonesia memiliki catatan tersendiri tentang terjadinya beberapa bencana, menyusul letak geografis Indonesia. Di antaranya, lempeng aktif samodra sehingga sering terjadi gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami. Salah satu tempat yang rentan menjadi terdampak bencana adalah sekolah.
Berdasarkan data Bank Dunia tahun 2010, menyebutkan ada 76 persen sekolah di Indonesia terletak di daerah rawan gempa. Karena itu, Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) menggelar Konferensi Nasional Pendidikan Bencana (Konas PB)
Konas PB kedua tahun 2017 dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Jawa Tengah Selasa-Kamis (22-24/8/2017). Konas PB kedua ini mengetengahkan tema ‘Pendidikan Bencana Era Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Resiko Bencana 2015-2030.’
Sementara Rektor UM Magelang, Eko Muh Widodo mengatakan pemilihan UM Magelang sebagai tempat penyelenggaraan Konas PB 2017 merupakan hal yang tepat. Sebab UM Magelang berada di dekat tempat-tempat pusat bencana yaitu dekat dengan Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Kawah Dieng, dan lain-lain.