25.8 C
Jakarta

20 Mahasiswa Indonesia Belajar Peternakan Sapi Modern di Australia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sebanyak 20 mahasiswa Indonesia  akan berangkat  ke Australia untuk belajar tentang peternakan sapi modern. Mereka adalah para mahasiswa terpilih dari berbagai penjuru Tanah Air untuk mengikuti program NTCA Indonesia Australia Pastoral Program (NIAPP)  yang telah berjalan sejak 2012.

Program yang dilaksanakan selama 10 minggu tersebut akan memberikan banyak pengetahuan dan pengalaman baru bagi para mahasiswa Indonesia. Mereka akan  belajar  pelatihan penggembalaan secara intensif meliputi aspek kesejahteraan dan penanganan hewan ternak, juga belajar langsung di industri peternakan yang telah dijalankan secara modern.

Dirjen Belmawa Ismunandar menilai bahwa program magang di luar negeri ini perlu didukung guna meningkatkan profesionalitas mahasiswa dalam pengelolaan peternakan sapi modern. Hal ini sesuai dengan prinsip penta-helix, khususnya kerja sama Perguruan Tinggi dengan berbagai sektor untuk melakukan perubahan sosial yang signifikan.

“Harapannya setelah pulang para mahasiswa mampu membawa pengalaman berharga untuk bekal bekerja di masa mendatang,”.ungkap Dirjen Belmawa dalam siaran persnya, Jumat (16/8).

Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Ir. Didiek Purwanto, mengharapkan program ini memberikan pembelajaran praktis dan berdampak pada industri peternakan di tanah air.

Apalagi, minat generasi muda di sektor peternakan masih rendah. Beternak bukan pilihan menarik untuk menggantungkan hidup, bahkan bagi seorang lulusan sarjana  peternakan sekalipun. Mahasiswa peternakan yang lulus kuliah  banyak yang malah meniti karir di luar sektor peternakan.

“Kami juga mengharapkan mereka yang di masa mendatang akan memberikan dampak baik bagi  industri peternakan di Indonesia. Kami sangat senang,  60% lulusan program ini telah  bekerja di industri peternakan, 25% masih kuliah, 5% bekerja di luar industri peternakan, dan 10% bekerja dan melanjutkan Pendidikan di luar negeri,” jelas Didiek.

Salah satu peserta mengungkapkan antusiasmenya menjalani program ini dan berharap banyak hal dapat dipelajari.

“Harapannya semakin banyak pengalaman yang real di lapangan, dan bisa diaplikasikan di dunia kerja” ujar Kezia Nathaniel (19), mahasiswa program studi Ilmu dan Industri Peternakan UGM.

Program yang berjalan sejak 2012 tersebut merupakan hasil kerja sama antara Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Northern Territory Cattlemens Association (NTCA) Australia, dan sejumlah perguruan tinggi Indonesia. Program ini merupakan bagian dari kerjasama dan dukungan dari Red Meat and Cattle Partnership yang diinisiasi pemerintah Australia. Hingga saat ini, program NIAPP telah mengirim 89 mahasiswa Indonesia ke Australia Utara.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!