JAKARTA, MENARA62.COM – Kualitas beras untuk Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang dipasok Perum Bulog dituding jelek. Menanggapi hal ini, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, balik mengancam siap membongkar dugaan kejahatan yang dilakukan oknum penyalur BPNT yang dianggap merugikan masyarakat miskin.

“Itu ada yang menyuarakan beras Bulog jelek. Buktinya? Sebentar lagi saya kasih tahu kejahatan yang dilakukan pelaku-pelaku penyalur untuk BPNT,” kata Budi Waseso, yang akrab dipangging Buwas, usai mengikuti rapat koordinasi di Jakarta, Rabu (18/9/2019).

Mantan Kabareskrim Polri dan pensiunan jenderal bintang tiga itu menjelaskan, terdapat beberapa dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh oknum penyalur BPNT. “Misalnya, penetapan harga beras yang terlalu tinggi,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, masyarakat penerima bantuan juga memperoleh beras yang harganya tidak sesuai dengan kualitas atau mendapatkan jenis yang berbeda. “Masyarakat kita yang kurang mampu, jangan dikurangi, sekarang nyatanya dikurangi, mereka tidak tahu beras yang diterima medium, tapi dihargai premium, apa itu kejahatan?” ujarnya.

Padahal ia menyakini beras untuk BPNT dari Bulog berkualitas bagus. Bulog memastikan itu demi mengawal program pemerintah yang bermanfaat untuk menekan tingkat kemiskinan.

Ke depannya, Budi memastikan penyaluran BPNT hanya akan menggunakan beras Bulog, meski implementasi dari kebijakan ini belum sepenuhnya sempurna. Sebab, masih disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Presiden juga sudah katakan berasal dari beras Bulog, jadi yang membangkang perintah Presiden itu yang harus diselesaikan. Sudah berjalan, tapi di lapangan ada yang masih tidak ikhlas,” tegas Buwas, seperti dikutip dari Antara.

Perum Bulog mendapat penugasan dari emeintah untuk menyalurkan BPNT mulai 1 September 2019, menyusul penandatanganan nota kesepakatan dengan Kementerian Sosial (Kemensos).

Menurut Buwas, program tersebut merupakan salah satu perintah Presiden Joko Widodo untuk menggenjot BPNT kepada masyarakat. “Bapak presiden kan menginginkan penerima BPNT ini bisa merasakan manfaatnya,” katanya.

Penetapan Bulog sebagai penyalur beras BPNT, diharapkan menyelesaikan masalah sirkulasi Bulog. Penugasan ini otomatis membuat program Beras Sejahtera (Rastra) sudah selesai dan berubah 100 persen jadi BPNT.

Beras medium yang disuplai Bulog untuk BPNT dibanderol sesuai ketentuan pemerintah, yaitu Rp8.100 per kilogram (kg). Sampai tingkat pasar, harga jualnya menjadi Rp8.600 per kg.