30.5 C
Jakarta

Dimasa Krisis Pemimpin Diuji

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62,CIN — Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMJ, Prof. Dr. Abdul Mu’ti mengingatkan, seorang pemimpin yang lahir di masa krisis akan lebih terlihat keberhasilannya dibandingkan dengan pemimpin yang mendapatkan banyak harta warisan. Dari situlah, akan terlihat kesungguhan seseorang ketika menjadi pemimpin. Dari kondisi itulah, akan terlihat the genuine of our motivation and our competence of the leadership.

Menurutnya, pemimpin harus bersifat luas dan luwes, dalam artian memiliki wawasan dan pergaulan yang luas sehingga tidak berpikiran sempit. Mereka juga harus luwes (fleksibel) tidak terlalu kaku dalam menerapkan aturan demi kemaslahatan bersama.

“Dalam sistem manajemen modern, sikap yang harus berani diambil oleh seorang pemimpin adalah mengambil risiko (risk taker), berani untuk tidak disukai demi kebenaran dan kebaikan,” ujar Mu’ti pada acara pelantikan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Periode 2021-2025, Rabu (25/8/2021) di kampus UMJ.

Mu’ti juga mengingatkan, tidak mudah untuk menjadi pemimpin yang tidak populis, tapi seorang pemimpin harus berani melakukan hal itu. Pemimpin harus meninggalkan legacy dan system yang kuat, bukan hanya meninggalkan gedung-gedung yang sebenarnya keropos karena tidak dibangun di atas sistem dan nilai-nilai yang kuat.

Wakil Rektor UMJ

Wakil Rektor yang dilantik adalah Muhammad Hadi (Warek 1), Mutmainah (Warek 2), Rini Fatma Kartika (Warek 3), dan Septa Candra (Warek 4). Acara yang dihadiri 40 pimpinan di lingkungan UMJ ini, juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof. Dr. Muhadjir Effendy, dan Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP. Muhammadiyah Prof. Dr. Edy Suandi Hamid yang hadir secara virtual dari Yogyakarta.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!