SOLO, MENARA62.COM– SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta membuka ruang bagi siswa-siswi yang memiliki talenta. Salah satu talenta yang dibidik adalah bidang perfilm-an.
Strategi yang dibangun oleh sekolah untuk mewadahi bakat di bidang film adalah dengan membentuk komunitas film. Sebagai pemantik komunitas, sekolah menyelenggarakan acara bincang-bincang film yang bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, (28/10/2021).
Dalam acara Bincang-Bincang Film tersebut, hadir sebagai motivator bagi siswa adalah Arga dan Ananta. Mereka berdua adalah alumni SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat yang memiliki prestasi di bidang Short Movie.
Mengawali bincang-bincang, Arga dan Ananta menceritakan awal mula ketertarikan mereka di bidang film. Mereka telah menghasilkan karya film pendek dan menjadi juara dalam berbagai lomba short movie.
Film “Secangkir Kopi” (Juara 1 FLS2N Kota Surakarta), film “Asterik” (Juara 1 Olympicad Nasional), film “Kontemplasi”(Ajang Festival Film Gramedia 2020) adalah judul-judul karya film yang telah dibuat tim mereka.
Pada kesempatan bincang-bincang tersebut, mereka memberikan motivasi kepada adik-adik siswa SMA Muh PK agar jangan ragu untuk mengembangkan bakat. Jika mau bergabung di komunitas film, jangan setengah-setengah dan harus mau menikmati prosesnya sambil belajar dari pengalaman, ujar Arga.
Sementara itu, Mardian Dewi Pamungkas selaku pembimbing komunitas film mengatakan tujuan komunitas selain menjadi tempat untuk mewadahi bakat minat siswa di bidang film,juga menjadi tempat menumbuhkan karakter yang baik.
Dalam komunitas, mereka belajar saling bekerjasama dengan orang lain untuk menghasilkan karya yang bagus dan bisa dinikmati publik.
“Selain itu,lomba-lomba kreatifitas produksi film pendek di tingkat SMA sangat banyak, ini menjadi kesempatan baik bagi siswa yang ingin mengembangkan bakat di bidang film. Inilah pentingnya membentuk komunitas di sekolah,” ujar Dewi saat dihubungi tim media. (02/11/2021).