33.5 C
Jakarta

Kemenhub Siapkan Dana Rp33 Triliun untuk Proyeksi Kerja Tahun 2023

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengungkapkan, sejumlah proyek akan menjadi fokus Kementerian Perhubungan  (Kemenhub) pada 2023. Rencana kerja tahun depan difokuskan pada konektivitas nasional, kinerja pelayanan, dan keselamatan transportasi.

Beberapa di antaranya merupakan major project, seperti penyelesaian fasilitas uji kendaraan (proving ground) hingga penggunaan kendaraan listrik.

“Tahun 2023 adalah tahun di mana kita selain fokus terhadap proyek-proyek yang sudah ada, kita meneruskan proving ground. Insyaallah, akhir bulan November 2023 sudah soft launching,” kata Budi dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 dan Outlook Kegiatan 2023, di Jakarta, Selasa (27/12).

Selain itu, Kemenhub juga akan melanjutkan pembangunan MRT tahap dua (Stasiun Jakarta Kota-Ancol Barat) dan LRT Jabodebek, yang diperkirakan rampung medio 2023. Lalu, mengampanyekan penggunaan kendaraan listrik dengan menggandeng Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

“Saya bersama-sama dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian melakukan campaign. Bayangkan, selama ini konsumsi bahan bakar itu banyak digunakan kendaraan bermotor, khususnya motor. Oleh karenanya, konversi itu menjadi satu inisiasi yang baik,” tutur Budi.

Budi menambahkan, Kemenhub menyiapkan anggaran Rp33 triliun untuk proyek-proyek yang akan dikerjakan pada 2023. Menurutnya, besaran anggaran tersebut menjadi tantangan sendiri dalam menjalankan proyek-proyek utama tahun depan.

“Dengan dana di atas Rp33 triliun, cukup besar anggarannya, tapi juga enggak cukup. Makanya, kita mengadakan creative financing,” ucapnya.

Budi melanjutkan, Kemenhub pun bakal fokus pemerataan pembangunan sektor transportasi. Ini sejalan dengan pesan Presiden Jokowi agar melakukan pembangunan dengan sudut pandang Indonesiasentris.

Tarif KRL Tidak Naik di 2023

Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan, pemerintah tidak akan menaikkan tarif Kereta Rel Listrik (KR), setidaknya sampai 2023. Namun, akan ada perubahan sistem tarif KRL, di mana ada skema subsidi tepat guna. Masyarakat dengan ekonomi mampu akan membayar tarif KRL tanpa subsidi.

“Tarif KRL gak naik. InsyaAllah sampai 2023 gak naik. Hore hore hore,” kata Budi.

Menurut Menhub, nantinya ada kartu baru yang diterbitkan untuk membedakan profil penumpang KRL. “Tapi, nanti pakai kartu. Saya yakin rekan-rekan wartawan punya kartu semua nanti. Jadi yang sudah berdasi, kemampuan finansialnya tinggi, mesti bayar lain. Kalau yang (tarif) average sampai 2023 kami rencanakan tidak naik,” katanya.

Budi Karya memaparkan bahwa subsidi, termasuk dalam bentuk tarif KRL, harus dirasakan oleh masyarakat. Ia menyoroti bahwa sebenarnya cost dari perjalanan KRL bisa menyentuh Rp10 ribu hingga Rp15 ribu. Namun, dengan subsidi yang diberikan pemerintah maka biaya bepergian menggunakan KRL hanya mengeluarkan ongkos sekitar Rp4.000.

“Memang diskusi kemarin dengan Bapak Presiden, kami akan pilah-pilah. Mereka yang berhaklah yang akan mendapatkan subsidi. Jadi mereka yang tidak berhak harus membayar lebih besar dengan membuat kartu,” ungkap Budi.

Jika langkah tersebut berhasil, Budi mengatakan subsidi bisa diberikan untuk menunjang sektor lain yang lebih membutuhkan. Kendati, ia tidak merinci secara spesifik sistem kartu yang dimaksud.

Wacana kenaikan tarif KRL sempat disampaikan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal dalam diskusi dengan media dan komunitas di kantornya, Jakarta, Senin 12 Desember 2022.

Saat itu, dia mengungkapkan, tarif KRL Commuter Line bakal naik mulai tahun depan. Risal bahkan menyebut sudah menyiapkan regulasi dalam bentuk peraturan menteri soal kenaikan tarif KRL ini. Tahun depan menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan untuk menerapkan kebijakan baru tersebut.

“Tinggal tunggu waktu kapan sesuaikan tarif. Kalau tarif tidak disesuaikan, PSO (Public Service Obligation) bisa berkurang. Insya Allah pada 2023 awal ada berita-berita soal kenaikan tarif,” ujarnya.

Risal enggan menjawab dengan tegas berapa besaran kenaikan tarif KRL. Dia hanya mengatakan angkanya tidak akan jauh dari simulasi kenaikan tarif KRL yang pernah dibuat dan dipaparkan Kemenhub pada awal tahun ini.

Saat itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub mengusulkan tarif dasar KRL Commuter Line naik Rp2.000 dari Rp3.000 menjadi Rp5.000 untuk jarak 25 kilometer (km) pertama. Sementara itu, untuk tarif lanjutan KRL 10 km berikutnya tetap Rp1.000 atau tidak ada kenaikan.

Berdasarkan bahan paparan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub saat itu, rencana kenaikan tarif KRL akan diberlakukan pada 1 April 2022. Namun, wacana itu mengalami penundaan karena masih mempertimbangkan situasi dan kondisi masyarakat.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!