JEDDAH, MENARA62.COM -– Tiga Korban Kecelakaan Bus Umrah di Madinah Masih Jalani Perawatan Intensif. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah memastikan tiga dari 14 korban selamat dalam kecelakaan bus rombongan umrah di jalan lintas Madinah-Makkah pada Kamis (21/3/2025), masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Situs Antaranews.com melansir, Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron Ambary, dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Jumat (22/3/2025), mengungkapkan bahwa ketiga korban dirawat di rumah sakit yang berbeda.
Korban pertama, Fabian Respati (14), mengalami luka bakar serius dan sedang dirawat di RS Abdul Aziz. Pihak keluarga Fabian akan segera menyusul ke Jeddah.
Dua korban lainnya, Ahsantudhonni Ghozali (55) yang mengalami patah tulang dirawat di RS Khulais, serta Muhammad Alawi (22) yang menderita retak tulang dirawat di RS Obhur Jeddah.
“Sebanyak 11 korban lainnya sudah dapat melanjutkan ibadah umrah di Makkah sesuai rencana setelah menyelesaikan agenda umrah di Madinah sebelum kecelakaan,” kata Yusron.
KJRI Jeddah terus berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi untuk menangani korban luka dan proses pemulangan serta pemakaman jenazah korban meninggal. Pihaknya juga menjalin komunikasi dengan pengelola tur umrah dan muassasah setempat guna memastikan kondisi jemaah yang melanjutkan ibadah mereka.
Sebelumnya, kecelakaan bus yang terjadi di Wadi Qudaid, sekitar 150 km di utara Jeddah, menyebabkan enam warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia. Insiden ini menjadi perhatian serius pihak berwenang, baik di Indonesia maupun Arab Saudi, dalam memastikan penanganan korban dan keluarga mereka.
Selain kecelakaan di Madinah, insiden serupa juga terjadi di Jeddah, di mana sebuah bus yang mengangkut jemaah umrah mengalami kecelakaan di jalan tol Jeddah-Makkah. Kecelakaan ini menyebabkan beberapa jemaah mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis. Otoritas setempat masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut serta memastikan keselamatan para jemaah yang terdampak.