SOLO, MENARA62.COM — Pers Sudah Beri Dukungan Industri Sawit. Ketua Umum GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) Joko Supriyono menyampaikan terima kasih kepada jajaran pers di seluruh Indonesia. Dukungan pers yang positif akan memperkokoh posisi Indonesia sebagai produsen dan eksporter minyak sawit terbesar di dunia.
“Pemberitaan pers Indonesia tentang isu-isu sawit sudah sangat positif dan objektif,” kata Joko Supriyono saat menjadi pembicara dalam Sarasehan Nasional “Pers Kebangsaan dan Pembangunan pada Era Digital” di Monumen Pers Solo, dalam siaran pers yang diterima Menara62.com di Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Joko mengatakan, sebagai industri strategis sudah semestinya pers mendukung keberadaan sektor kelapa sawit. Apalagi di tengah melemahnya nilai tukar Rupiah dan defisit neraca perdagangan, ekspor sawit bisa menjadi penyelemat ekonomi nasional. “Ini bukan sekadar kepentingan pengusaha atau industri, tapi ini menyangkut nasionalisme sebagai bangsa,” kata Joko.
Pada sarasehan menyambut Kongres XXIV PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) tersebut, Joko membandingkan pemberitaan media nasional dengan media-media Barat yang notabene adalah produsen minyak nabati pesaing sawit.
“Kami yakin pemberitaan media asing yang mendiskreditkan sawit tidak berdiri sendiri. Tetapi bagian dari kepentingan negara maju untuk mengalahkan sawit dalam persaingan minyak nabati global,” kata Joko.
Joko mengatakan, tahun 2017, ekspor sawit menyumbang devisa USD 22,9 miliar atau lebih dari Rp 300 triliun. Ada 17 juta masyarakat Indonesia yang hidup dari sektor kelapa sawit baik sebagai pekerja maupun petani sawit.
Joko mengatakan, GAPKI mewakili perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia akan terus memperkuat kerjasama dengan lembaga-lembaga pers di Indonesia. Sehingga persepsi positif sawit semakin menyebar luas di kalangan masyarakat termasuk para netizen.