KENDAL, MENARA62.COM – Muhammadiyah adalah organisasi dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar. Seluruh Amal Usaha Muhammadiyah harus diorientasikan kepada kepentingan mewujudkan cita – cita Muhammadiyah yaitu mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Sedangkan seluruh jajaran pimpinan berfungsi sebagai penggerak, pendakwah Islam di semua lini kehidupan.
“Dalam berdakwah Muhammadiyah tidak boleh ‘ tebang pilih ‘. Seluruh lapisan masyarakat dan semua tempat harus terkena dampak dakwah Muhammadiyah, termasuk mereka yang jahat, maksiat dan bertempat di kotor,” kata Ketua PDM Kendal KH Muslim, dalam Rapat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal, Ahad (10/2/2019).
Bahkan lanjut Muslim, berdakwah di tempat yang kotor pahalanya lebih banyak dari pada di tempat bersih. Karena Nabi Muhammad di lahirkan dan berdakwah di tempat yang kotor, masyarakat Qurais yang belum menerima ajakannya.
Di hadapan seluruh peserta Rapimda beliau menjelaskan pentingnya Muhammadiyah mengedepankan dakwah untuk waktu yang tidak terbatas.
Menurutnya, dakwah Muhammadiyah tidak boleh berhenti, harus terus bergerak sampai ajal menjemput kita.
“Kita berdakwah harus bras bres, urusan belakangan, “ imbuhnya disambut gerr semua peserta.
Menurut Muslim dalam berdakwah orang Muhammadiyah harus tampil beda, dan harus berani menunjukkan bahwa kita orang Muhammadiyah.
“Kita menghadiri undangan dari organisasi lain duduknya di depan. Lembaga manapun ketika mengundang Muhammadiyah kita duduknya di barisan terdepan. Hal ini kita lakukan karena Muhammadiyah agar bisa dilihat dengan jelas “ katanya.
Terkait dengan Rapimda, Muslim menyatakan bahwa Rapimda adalah forum konsolidasi organisasi yang membahas masalah kepentingan dan kelanjutan dakwah Muhammadiyah yang akan datang.
“Maka selain mengevaluasi kegiatan yang telah berlangsung, di dalam Rapim juga harus mempersiapkan kegiatan – kegiatan untuk satu tahun ke depan,” tukasnya.
Muslim berharap setelah Rapimda, Muhammadiyah Kendal harus lebih baik dalam menjalankan program- programnya. Seluruh majelis, lembaga yang ada di Muhammadiyah harus bergerak.
“Program yang dilaksanakn harus jelas. Kerja keras, kerja tuntas, dan kerja ikhlas “ tutupnya. (A. Ghofur/MPI Kendal)
