JAKARTA, MENARA62.COM — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memulai pembangunan (Groundbreaking) Masjid At-Tanwir yang berlokasi di komplek Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat pada hari Kamis (17/10/2019). Pada Groundbreaking tersebut hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah dan beberapa jajarannya, Ketua Panitia pembangunan masjid, Prof. Muhadjir Effendy yang juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan beberapa menteri lainnya, juga hadir Wakil Presiden RI, Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla.
Pada permulaan pembangunan yang dimulai dengan penekanan tombol sebagai simbol oleh Wapres dan Ketum PP Muhammadiyah juga ketua panitia, Wapres JK menyampaikan bahwa di Indonesia terdapat kurang lebih 800 ribu masjid.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi bisa jadi tempat perundingan, pendidikan, sesuai fungsi masjid pada masa Rasulullah.”
JK mengungkapkan rasa senang dan harapannya pada masjid yang akan mulai dibangun hari ini dan diperkirakan akan selesai pada akhir Mei 2020 ini agar menjadi salah satu tempat yang menumbuhkan optimisme dan persatuan untuk melakukan yang baik di samping melakukan ibadah.
Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan dalam sambutannya, bahwa rencana pembangunan Masjid AT-Tanwir ini sebagai permulaan untuk mengembangkan pembangunan masjid-masjid lainnya.
Harapannya, melalui Masjid At-Tanwir ini, nilai-nilai Islam benar-benar terpancar sesuai namanya, yaitu At-Tanwir. “Di masjid ini betul-betul terpancar nilai-nilai Islam yang At-Tanwir, yang mencerahkan, yang cerah dan mencerahkan.”
Masjid At-Tanwir akan dibangun dengan beberapa inovasi dengan menggunakan dengan teknologi ramah lingkungan yang belum pernah digunakan masjid-masjid lainnya. Gedung Go Green dari bangunan ini akan menggunakan sel surya dan resicle air wudu untuk siram tanaman dan closet. Dengan demikian air yang digunakan di masjid akan super irit.
Selain itu, tempat wudu yang dibangun juga akan menggunakan konsep modern dengan konsep taman kota di lantai satu. Konsep ini selain dapat menambah keindahan dan kenyamanan, juga dapat mendukung konsep taman kota yang ada di sekitar masjid.
Inovasi lainnya yang diterapkan di masjid ini adalah lift bertenaga surya. Dengan konsep ini Muhammadiyah telah mengadopsi teknologi ramah lingkungan di tengah ibu kota yang sangat padat.
Penggunaan sarana bangunan ini, yaitu lantai 1 akan digunakan untuk taman dan tempat wudu, lantai 2 dan 3 diperuntukkan bagi salat laki-laki, sedangkan lantai 4 untuk perempuan. Sedangkan lantai 5 dan 6 akan diperuntukkan bagi perpustakaan Muhammadiyah, ruang kajian (diskusi) dan ruang pertemuan.