DEPOK, MENARA62.COM – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mendorong agar mahasiswa bersikap adaptif terhadap disrupsi dan kemajuan teknologi. Dengan demikian mahasiswa akan mampu mengoptimalkan pemanfaatan kecanggihan teknologi untuk produktivitas yang lebih baik dalam era revolusi industri 4.0.

“Jadi mahasiswa ekonomi harus bisa formulasikan kebijakan pengembangan sumber daya manusia untuk peningkatan produktivitas. Karena bagaimana pun kemajuan teknologi tidak bisa dihindari. Kita harus adaptif terhadap kemajuan teknologi,” kata Bambang dalam acara 7th Economix: Global Challenges International Seminar Auditorium Soeria Atmadja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, seperti dikutip dari Antara, Senin (4/11/2019).

Menurut Bambang, mahasiswa terutama di bidang ekonomi harus mampu meningkatkan perannya dalam era disrupsi saat ini diantaranya dengan melahirkan upaya strategis atau hasil pemikiran dan penelitian yang mampu meningkatkan pengembangan sumber daya manusia Indonesia sehingga dapat dengan cepat mengantisipasi perubahan kecanggihan teknologi yang pesat.

Menristek mengatakan disrupsi teknologi terutama dalam bentuk berbagai macam inovasi sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Setiap peningkatan produktivitas pasti akan menimbulkan potensi ketimpangan karena ada yang bisa mengikuti langsung dan ada yang tidak bisa sehingga tertinggal. Perbedaan antara yang ikut dan tertinggal ini membuat ketimpangan jadi besar.

Supaya tidak membuat ketimpangan semakin besar, maka perlu ada upaya untuk disrupsi dan kemajuan teknologi itu bisa dinikmati oleh kelompok atau masyarakat yang lebih luas, salah satunya dengan spesialisasi kemampuan dan peningkatan kapasitas diri sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman.

“Misalnya, bagaimana caranya mayoritas pekerja bisa mendapatkan manfaat dari kenaikan produktivitas tersebut. Mungkin apakah dia harus berubah jenis pekerjaan, atau merubah nature pekerjaan dari yang pendidikan umum jadi lebih yang spesifik, vokasi misalkan,” tutur Bambang.

Menristek Bambang menuturkan setiap orang yang bisa beradaptasi dengan kecanggihan teknologi untuk peningkatan produktivitas, maka mereka akan menerima manfaat. Namun jika tidak bisa beradaptasi maka sebaliknya, ia akan tertinggal.

Bambang mengatakan mahasiswa harus membekali diri dan menempatkan diri sebagai pengguna optimal atas perkembangan teknologi dan perubahan yang dibawa revolusi industri 4.0 seperti berkembangnya big data, cloud computing, internet of things dan otomatisasi, karena perubahan tersebut akan mempengaruhi karier dan kehidupan ke depan.