SLEMAN, MENARA62.COM — Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, LazisMu, dan Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah kembali bekerja sama dalam menyelenggarakan Muhammadiyah Scholarship Preparation Program (MSPP) Batch III 2019/2020, Senin-Jumat (6-10/01). Kegiatan itu digelar di Pusbang Kaliurang, kegiatan Baitul Arqam ini diikuti 49 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Ahmad Muttaqin selaku perwakilan dari Majelis Diktilitbang PPM menyambut dengan baik kedatangan para peserta.“Saya mengucapkan selamat karena kalian disini merupakan orang-orang terpilih yang berhasil mengalahkan 104 orang,” paparnya. Ia melanjutkan, alumni MSPP bukanlah alumni biasa karena 9 dari 10 alumni dari MSPP siap untuk terjun ke dunia kerja. “Oleh karena itu, siapkan dengan sebaik-baiknya kesempatan ini,”ujarnya, seperti dilansir situs diktilitbangmuhammadiyah.org.
Dr Mahli Zainudin Tago selaku perwakilan dari LazisMu juga berpesan agar peserta yang terpilih dapat mengikuti kegiatan dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. “Salah satu metode mempelajari bahasa Inggris yang paling terbaik adalah tinggal di daerah yang sering menggunakan bahasa Inggris juga,” ujarnya.
Selain itu, Dr Ali Anshori selaku Ketua MPK Muhammadiyah memaparkan bahwa inti dari kaderisasi adalah menjadikan kader Muhammadiyah yang Islam progresif, memiliki integritas, serta profesional.“Untuk menjadi kader yang progresif harus memiliki karakter yang kuat dan aktif terlibat dalam menyebarkan pesan Nabi Muhammad saw,” ujarnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Prof Dr H Syafiq A Mughni M A, Ketua PP Muhammadiyah. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kader sekaligus untuk mempersiapkan calon pemimpin dan pengajar yang berkualitas di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
Sebagai keynote speaker, Prof Syafiq menjelaskan berkumpulnya peserta berasal dari latar belakang yang berbeda untuk menjadi generasi Muhammadiyah yang mumpuni dan dapat menghidupkan Muhammadiyah.
“Berasal dari manapun kamu hal yang penting adalah apa yang kamu lakukan untuk Muhammadiyah, mendalami ideologi Muhammadiyah, dan Islam berkemajuan,” ujarnya.
Diadakan selama satu minggu, program ini akan dilanjutkan dengan pelatihan bahasa Inggris selama tiga bulan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Kampung Inggris Pare. Program ini juga disponsori oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Jember, dan Universitas Ahmad Dahlan.