TEMANGGUNG, MENARA62.COM — Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi yang merupakan pembelajaran ideal yang harus diselenggaran, Ponpes Almatera (Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak) Temanggung menyelenggarakannya dengan berbagai model untuk memaksimalkan materi pelajaran yang diajarkan. Penerapan PJJ tersebut diberlakukan di empat unit pendidikan di unit MTs, SMP, MA dan SMK.
Para wali santri yang mempunyai peran penting juga dalam membina putra/putrinya selama pelaksanaan PJJ, Ponpes Almatera Temanggung mengintensifkan kepada para wali santri melalui telemeeting. Penyelenggaraan telemeeting sejak awal masuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) pada tahun pelajaran 2020/2021 yang telah berlangsung dua kali, mampu mengintensifkan hubungan sinergis dengan para wali santri. Berbagai permasalahan dan persoalan yang sering menjadi ganjalan dan belum terpecahkan, melalui telemeeting yang diselenggaran menjadi terpecahkan dan bisa dipahmi oleh semua wali santri dengan jelas. Senin, (3/8/2020) yang merupakan pelaksanaan telemeeting kedua yang dimulai pada jam 19.30 – 21.00, bertema “Sinergitas Santri, Wali Santri, dan Pondok Pesantren”. Syamsuri Adnan selaku Direktur Pondok Pesantren Almatera, di awal acara tausyiyah menyampaikan persoalan mengenai pentingnya kesinambungan antara wali santri dengan pondok pesantren.
Makmun Pitoyo selaku Wakil Direktur bidang pendidikan dan pengajaran, menjadi pemateri inti pada acara telemeeting yang menjelaskan berbagai persoalan dan permasalahan yang dihadapi pondok dalam membina para santri. Dibukanya forum tanya jawab kepada para wali santri, muncul berbagai hal dan menanyakan masalah-masalah yang berkaitan erat dengan persoalan para santri selama di rumah dan saat mengawali pembelajaran di pondok. Beberapa wali santri yang mengajukan pertanyaan mengenai keinginan mereka yang menghendaki supaya anak-anaknya segera berangkat ke pondok dan jangan lama-lama berada di rumah, dijawab oleh Makmun Pitoyo dengan jawaban yang menjadikan mereka paham. Berbagai pihak terkait yang sebelumnya telah dimintai pendapat dan masukan mengenai pelaksanaan pembelajaran saat waktunya para santri datang ke pondok sekitar dua bulan yang akan datang, dari pihak Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, Pengawas Madrasah dan Sekolah serta pihak-pihak terkait lainnya, mereka semua memberikan masukan supaya protokol kesehatan tetap dilakukan selama masa pandemi Covid-19. Hal tersebut dilakukan supaya para sanrti terjaga kesehataanya dan terhindar dari virus corona.
“Mohon dengan sangat kepada pihak pondok pesantren untuk menerapkan protokol kesehatan secara matang dan terintegrasi di masa pandemi ini, supaya para santri tidak ada yang terkena virus corona yang begitu ganas dan mengancam kesehatan,” ucap salah satu wali santri dan beberapa wali santri lainnya di acara telemeeting yang memberikan masukan kepada pondok. Adanya tim gugus tugas Covid-19 yang dibentuk oleh Pondok Pesantren, mempunyai tanggung jawab dalam menangani persoalan yang berkaitan erat dengan masalah kesehatan santri yang harus mematuhi setandar protokol kesehatan dalam melaksanakan aktifitas belajarnya. (Wahyu Eka S/ Khamid).