NEW YORK, MENARA62.COM – Amerika Serikat masih mencatat rekor tertinggi angka kematian akibat COVID-19 kedua setelah Italia. Mengutip Reuters pada Jumat (10/4/2020), jumlah kematian akibat COVID-19 di negara tersebut telah mencapai 16.400 orang.
Angka tersebut diprediksi masih akan terus meningkat mengingat puncak wabah diperkirakan terjadi beberapa hari lagi.
Otoritas setempat mengimbau masyarakat untuk siap-siap menghadapi kenyataan pahit terkait kasus COVID-19 dan angka kematian yang mengkhawatirkan.
Pada pekan ini yakni Selasa (7/4) dan Rabu (8/4) AS mencatat angka kematian mencapai 1900 pasien per hari. Sedang pada Kamis (9/4) tercatat penambahan angka kematian 1.600 pasien. Data tersebut merupakan hasil rekapitulasi kasus COVID-19 di kota New York, belum termasuk negara bagian lainnya.
Sedang untuk angka penderita COVID-19, sampai Jumat (10/4/2020) tercatat 495.000 orang, dimana dalam sehari sebelumnya bertambah 27.000 pasien.
Hingga saat ini New York masih menjadi epicentrum wabah COVID-19 di Amerika Serikat. Kota tersebut mencatat peningkatan kasus yang sangat signifikan setiap harinya.
Italia mencatat angka kematian akibat COVID-19 mencapai 18.279 orang.
