JAKARTA, MENARA62.COM – Badan SAR Nasional memprioritaskan evakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang di perairan Karawang, Jawa Barat setelah ditemukannya titik lokasi bangkai pesawat.
“Kita prioritas evakuasi dulu dengan cara menyelam, tidak angkat bangkai pesawat dulu,” kata Direktur Operasional dan Latihan Basarnas Birgadir Jenderal Marinir Bambamg Suryo Aji di kantor Basarnas Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (29/10).
Jikapun bangkai pesawat harus diangkat dari dasar laut untuk kepentingan penyelidikan, akan ditentukan langkah selanjutnya.
Namun untuk saat ini pencarian diutamakan untuk mengetahui lokasi tepatnya bangkai pesawat di dalam air dengan menggunakan beberapa alat pendeteksi dan robot ROV yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Surya mengatakan tim SAR membutuhkan peralatan dari KRI Rigel 933 dan kapal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk mendeteksi keberadaan benda di dasar laut.
Sejauh ini tim SAR baru menemukan potongan-potongan badan pesawat dan sejumlah potongan tubuh korban yang mengapung di permukaan air laut.
“Puing bagian ekor, yang ada logo Lion-nya. Hanya potongan, tidak ada seperti terbakar,” kata Suryo.
Suryo tidak bisa memastikan apakah pesawat meledak begitu menghantam permukaan air atau tidak. Dia hanya memperkirakan hantaman pesawat yang jatuh dari ketinggian 3.000 kaki akan sangat keras dan berakibat fatal pada penumpang di dalamnya.
Dia juga menduga tidak ada korban yang selamat dari jatuhnya pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 tersebut.