JAKARTA, MENARA62.COM– Beredar berita tentang fenomena equinox yang akan membuat suhu udara di Indonesia meningkat hingga 40°C. Fenomena tersebut akan terjadi pada pekan terakhir September 2017 ini.
Menanggapi berita tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan sebagai berikut:
Bahwa equinox adalah salah satu fenomena astronomi dimana gerak semu matahari melintasi tepat diatas garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21/22 Maret dan 22/23 September. Hal ini disebabkan oleh pergerakan bumi pada porosnya (rotasi) dan peredaran bumi mengelilingi matahari (revolusi)
Saat fenomena ini berlangsung diluar bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan.
Dalam siaran persnya, BMKG juga menjelaskan bahwa keberadaan fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, dimana kita ketahui rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-37°C.
Masyarakat harus memahami bahwa equinox bukan merupakan fenomena gelombang panas (Heat Wave) seperti yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang.
Secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab/basah. Beberapa wilayah Indonesia saat ini sdg memasuki masa/periode transisi/pancaroba. Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan.