31 C
Jakarta

BNET Academy Jalin Kerja Sama dengan 41 SMK, Dukung Penyiapan Tenaga Kerja Terampil di Bidang Telekomunikasi

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy), perusahaan internet provider yang berdiri sejak tahun 2010 berkomitmen untuk mengambil peran lebih besar pada dunia pendidikan. Peran tersebut dimulai dengan kerja sama antara BNET Academy dengan 41 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam berbagai ruang lingkup.

Kesepakatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilakukan di Plaza Insan Berprestasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Senin (9/9/2024). Penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penyelenggaraan Webinar Akselerasi Keterampilan dan Meningkatkan Serapan Lulusan Vokasi di Industri Telekomunikasi bersama BNET yang digelar pada tanggal 2 Februari 2024 yang diikuti oleh SMK dengan Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di wilayah Cikarang, Karawang dan Purwakarta.

Penandatanganan PKS disaksikan secara langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqien, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Adi Nuryanto, Direktur SMK, Muhammad Yusro, Komisaris PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy), Roberto Gustinov, serta Direktur PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy), Zulfah Haifa.

Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) sebagai penghubung antara Satuan Pendidikan Vokasi dengan DUDI, mengapresiasi kolaborasi yang dirajut kedua belah pihak. Direktur Mitras DUDI, Adi Nuryanto berharap kolaborasi keduanya dapat menciptakan ekosistem kemitraan yang solid dan berkelanjutan sehingga memberikan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia keseluruhan.

“Kami sangat mengapresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh BNET untuk meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan industri telekomunikasi terhadap keterampilan lulusan vokasi. TEFA ini merupakan wujud nyata dari sinergi antara SPV dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri,” tutur Adi.

Pada kesempatan yang sama, Tatang Muttaqien menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 8.105 SMK di bidang Teknik Komputer dan Informatika. Dengan jumlah ini, pendidikan vokasi merupakan kunci dalam menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja. “Oleh sebab inilah, perlu kolaborasi antara pemerintah, SMK, dan DUDI agar tercipta pendidikan vokasi yang efektif, responsif, dan berkualitas,” katanya.

Melalui kolaborasi dengan dunia industry, lanjut Tatang maka nantinya siswa SMK bisa berpraktik langsung dengan difasilitasi oleh dunia industri. Ini adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan kualitas dan angka keserapan lulusan SMK di dunia kerja.

Ia juga mendorong Direktorat Mitras DUDI untuk memperluas kerja sama dengan DUDI karena semakin banyak DUDI yang terlibat, akan semakin banyak siswa yang bisa menikmati proses pembelajaran langsung dengan dunia kerja.

Sementara itu, Komisaris PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy), Roberto Gustinov menyampaikan PKS ini adalah untuk pertama kalinya dilakukan oleh BNET Academy. Pada tahap awal terdapat 41 SMK yang melakukan penadatanganan perjanjian kerja sama.

Ruang Lingkup Kerja Sama

Terdapat tujuh ruang lingkup yang akan dikerja samakan antara SMK dan PT BNET, yaitu 1) penyelarasan kurikulum berbasis industri; 2) peningkatan kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik; 3) penyediaan praktisi mengajar; 4) pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana; 5) sertifikasi kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik; 6) Praktik kerja lapangan dan/atau magang; dan 7) rekrutmen lulusan pendidikan vokasi.

“Tidak hanya itu, PT BNET juga akan memberikan bantuan Teaching Factory (TEFA) kepada 7 SMK senilai 1,4 miliar rupiah guna mendukung pembelajaran telekomunikasi di SMK tersebut,” jelas Roberto Gustinov

Diakui Roberto Gustinov, banyak kebutuhan industri yang didapatkan melalui dunia pendidikan, salah satunya kebutuhan akan tenaga kerja. “Sebagai orang Karawang yang tumbuh di Karawang, saya berkomitmen untuk mencapai cita-cita BNET untuk membawa masyarakat melalui transformasi digital,” kata Roberto Gustinov.

Pada kesempatan yang sama, Direktur BNET Academy, Zulfah Haifa mengapresiasi pemerintah yang telah memfasilitasi industri untuk berkolaborasi dengan SMK. Zulfah mengatakan, SMK memiliki sumber daya manusia yang berharga dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Ini merupakan penandatanganan PKS kami yang pertama kali dan difasilitasi Mitras DUDI, kami sangat mengapresiasi karena ternyata pemerintah mendukung industri. Lalu kenapa BNET berkolaborasi dgn SMK, SMK merupakan potential resource. Harapannya dapat sama-sama berkembang sehingga tercipta keterserapan, ataupun ketika ada project yang bisa dikolaborasikan, kita juga bisa selenggarakan di SMK juga. SMK sangat berpotensi, dan kami hadir untuk menyelaraskan agar bisa sesuai dengan kebutuhan industri,” tutup Zulfah Haifa.

Adapun ke-41 SMK yang menandatangi PKS dengan BNET Academy tersebut adalah SMKN 1 Pakisjaya, SMKN 1 Rengasdengklok, SMKN 1 Plered, SMKN 1 Tirtamulya, SMKS Hijau Muda, SMK 11 Maret, SMKN 1 Pebayuran, SMKN 1 Turtajaya, SMKN Batujaya, SMKN 1 Cikarang Barat, SMKN 1 Cibatu, SMK Citra Karya, SMK Garuda Nasional, SMK Bina Mitra, SMK Yaspif Cibuaya, SMK Industri Jababeka, SMK Teknologi, SMKN 1 Cikarang Selatan.

Lalu SMK Indonesia Mas, SMKN 1 Klari, SMKN 1 Tambun Utara, SMK Smart Bekasi, SMKN 1 Cilamaya, SMK Iptek Cilamaya, SMK Sehati Karawang, SMKN 1 Cikarang Utara, SMKT H Abdul Malik, SMK Farmasi Bintang Harapan, SMKN 2 Purwakarta, SMK Global Mulia, SMK Iptek Sanggabuana, SMK Dewantara 2, SMKN Jayakerta.

Kemudian SMKN Cilebar, SMKS Saintek Nurul Muslimin, SMKN 1 Karawang, SMK PGRI Klari, SMK PGRI 2 Karawang, SMK Pertanian, SMKN 1 Rawamerta dan SMK Lentera Bangsa Karawang.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!