JAKARTA, MENARA62.COM — Guna meningkatkan kualitas sekolah-sekolah matra darat di lingkungan Kementerian Perhubungan, Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) bekerja sama dengan KBRI di Kuala Lumpur menyelenggarakan diskusi teknis dalam rangka menggali peluang kerja sama dengan lembaga pendidikan dan BUMN di Malaysia.
Diskusi virtual bertajuk “Post Pandemic Cooperation Opportunities in the Human Resources Development on Land Transportation Sector” dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari 5 Lembaga Diklat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan sebagai nara sumber Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat Suharto, A.TD. M.M., Deputy Director (Industrial Linkages & Commercialization) Malaysia Institute Transport (MITRANS), Universiti Teknologi Mara (UiTM) Ts Dr. Siti Zaharah Ishak, Research Officer, Commercial Vehicle Unit, Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS) Ir. Mohd Syazwan Bin Solah dan Business Development & Support Services Prasarana Centre of Excellence (PACE) Prasarana Malaysia Berhad Mohammad Noor Musa serta Atase Perhubungan KBRI di Kuala Lumpur Dr. Capt Antoni Arif Priadi, M.Sc., bertindak selaku moderator.
Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Sugihardjo, pada pembukaan webinar mengapresiasi kerja sama yang baik antara Atase Pendidikan dan Atase Perhubungan KBRI Kuala Lumpur dan jajaran BPSDMP atas koordinasi dan kolaborasi yang baik hingga kegiatan ini dapat terlaksana. Ia mengatakan bahwa sangat penting bagi kedua pihak Indonesia maupun Malaysia untuk berkolaborasi, berkerja sama dalam mengelola SDM transportasi darat melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, joint research juga magang.
“Diskusi hari ini sangat baik sebagai ajang pertukaran informasi dalam rangka menemukan peluang kerja sama di bidang diklat transportasi darat. Hal yang sama juga telah dilakukan dengan universitas-universitas maritim di Malaysia dan selanjutnya kita juga akan membahas khusus bidang perhubungan udara,” jelas Sugihardjo, Senin (13/7/2020).
Sugihardjo mengungkapkan bahwa kolaborasi dan sinergi antara Perguruan Tinggi juga menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan dan peningkatan mutu lulusan. Untuk lulusan sekolah vokasi seperti BPSDMP para peserta didik dibekali 3 macam kompetensi, yaitu Knowledge, Skill dan Attitude. Ketiganya sangat penting sebagai bekal dalam dunia kerja termasuk dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
Lebih lanjut, Ia juga menambahkan bahwa pada era globalisasi ini ada dua ciri yang perlu kita perhatikan, pertama borderless dan kedua timeless. Inisiasi yang dilakukan oleh Atase Pendidikan bersama Atase Perhubungan KBRI di Kuala Lumpur adalah wujud dari pelaksanaan kearah borderless. Pendidikan dan peluang kerja bisa melintas tanpa ada lagi sekat antar negara. Dengan langkah ini harapan di masa yang akan datang, makin banyak kerja sama antar negara yang dijalin.
Ia juga menyoroti kondisi transportasi darat yang sedikit berbeda dengan transportasi laut dan udara dimana untuk kedua moda tersebut terdapat standar international yang mengikat tata cara penyelenggaraan angkutan serta persyaratan kompetensi SDM nya diseluruh negara, sementara untuk transportasi darat sendiri belum terdapat standar yang digunakan secara internasional.
“melalui kolaborasi dapat menciptakan demand, yang berarti membuka pasar baru. Tidak bersaing, namun menemukan win win solution, take and give yang seimbang dan menguntungkan kedua pihak,” ujar Sugihardjo.
Sugihardjo menambahkan bahwa saat ini terdapat 5 sekolah matra darat di lingkungan BPSDM Perhubungan yang yaitu PTDI- STTD Bekasi, PKTJ Tegal, PPI Madiun, Poltrans SDP Palembang dan Poltrada Bali, dan 1 (satu) balai yaitu Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat Mempawah. Ia berharap dengan webinar ini sekolah-sekolah tersebut dapat menggali potensi-potensi yang dimiliki, kekuatan dan kebutuhan masing-masing sehingga dapat berkolaborasi, saling memperkuat, dan memberikan manfaat satu sama lain di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pada kesempatan yang sama, Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur, Mokhammad Farid Maruf dalam sambutannya menyampaikan, ada dua pilihan dalam kaitannya hubungan antara Indonesia-Malaysia dalam bidang pendidikan yakni berkolaborasi atau berkompetisi.
“tentu saja sebagai dua negara yang bertetangga kita harus memilih untuk berkolaborasi dalam menciptakan SDM dan penyelenggaraan transportasi darat yang andal di kedua negara,” tutup Farid. (*)