SOLO, MENARA62.COM — Crosser cllik asal Kota Solo, Rajendra Elvaro Athallah Wibisono
Rajendra Elvaro Athallah Wibisono, meraih juara umum di ajang Kejuaraan Nasional Motocross dan Grasstrack Championship 2018 Round 3. Kejuaraan yang digelar pada Sabtu (7/4/2018) hingga Ahad (8/4/2018) itu, digelar di Sirkuit Pacuan Kuda Pikatan, Blitar.
Elvaro berhasil meraih juara 1 di kelas SE 50 CC dan juara 1 di kelas Moto 2. Elvaro mengalahkan lawan-lawannya. Siswa kelas 1A SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Solo ini memang terbilang istimewa. Di saat anak seusianya masih asyik bermain-main, Elvaro, sapaan akrabnya justru berani terjun di dunia motocross. Salah satu olahraga ekstrem yang antimainstream dikuasai anak berumur tujuh tahun ini.
“Sejak umur tiga tahun Elvaro sudah hobi nonton video motocross luar negeri lewat youtube. Waktu itu dia minta sepeda. Saya belikan sepeda buat standing. Setelah itu, umur lima tahun dia mulai minta motor, saya belikan Yamaha VW 50 CC. Dua bulan kemudian, dia sudah bisa menguasai, setelah itu dia naik ATM 50 CC sampai sekarang,” ungkap sang ayah yang juga mantan pebalap road race, Hendra Wibisono.
Awalnya, Elvaro dipandu oleh crosser asal Yogjakarta, Irwan Ardiansyah. Sekarang, Elvaro dilatih langsung oleh crosser asal Kota Bengawan idolanya, Denny Orlando. Kebetulan, Denny Orlando adalah paman Elvaro dari sang bunda, Dyta Chyntia.
Hendra berkisah, kali pertama Elvaro mengendarai motor balap. Kala itu, Elvaro masih berusia lima tahun. Anak pertama dari tiga bersaudara tersebut, mulai mengikuti kompetisi balap di ajang Kejuaraan Nasional Seri 1 di Sirkuit Tambakrejo, Januari 2017. Saat itu, Elvaro berada di posisi 15 dari 22 pebalap.
Selama tahun 2017, Elvaro mengalami proses panjang yang semakin mematangkan kemampuannya. Elvaro pernah di posisi tengah bahkan paling belakang. Elvaro juga pernah, belum bisa tergabung di rombongan depan karena umurnya yang masih terlalu kecil. Saat itu, ia masih termasuk pebalap terkecil dengan usia enam tahun.
“Sekarang beberapa kali ikut kejuaraan, dia sudah masuk tiga besar terus. Karena faktor usia juga sangat memengaruhi. Semakin besar, dia bisa mengendalikan moodnya sendiri. Yang jelas kami nggak pernah kasih target. Tergantung Elvaro dan moodnya aja,” kata Hendra.
Rencana terdekat, Elvaro bakal mengikuti Kejuaraan Daerah Grasstrack di Salatiga pada 21 April mendatang. Elvaro memasang target tinggi, membawa gelar juara umum lagi.
“Pengennya jadi juara lagi. Bakal latihan lebih keras. Soalnya sirkuit di Jawa Tengah nggak sebagus di Jawa Timur. Jadi mungkin bakal menemui kesulitan,” ungkap anak kelahiran Solo, 18 April 2011 ini.
Soal pembagian waktu antara sekolah dan latihan, sang bunda Dyta Chyntia tegas harus memprioritaskan akademik. Meskipun ia berharap Elvaro dapat menyeimbangkan keduanya. Namun Dyta tetap menanamkan pada Elvaro bahwa pendidikan tetap nomor satu.
Ada pengalaman berkesan yang dirasakan Dyta selama melihat Elvaro balapan.
“Awal-awal itu Elvaro sering jatuh. Tinggal finish, kurang berapa belokan, trus jatuh. Kan bikin gemes. Saya yang lebih khawatir dan deg-degan. Kalau papinya kan biasa aja, karena sudah tiap hari nemenin latihan,” ujarnya.