26.2 C
Jakarta

Dies Natalis ke-60, UNNES Berikan Penghargaan Konservasi Award kepada Mendikdasmen Abdul Mu’ti

Baca Juga:

SEMARANG, MENARA62.COM – Dalam rangka Dies Natalis ke-60 UNNES, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Prof. Dr. Abdul Mu’ti memperoleh penghargaan Konservasi Award dari UNNES, Ahad (8/6/2025).

Prof Mu’ti dinilai layak menerima anugerah Konservasi Award karena melalui program kemendikdasmen menggelorakan semangat peduli pada lingkungan, peduli sosial, dan peduli bangsa, dalam kehidupan yang plural.

Dalam orasi ilmiahnya Prof Abdul Mu’ti menekankan pentingnya nilai-nilai agama dalam menjawab tantangan masa depan dengan cirinya perubahan cepat, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas. “Di antara ciri orang yang beriman adalah mereka yang peduli pada keberlangsungan kehidupan pada berbagai aspek, mulai dari aspek sosial, budaya, politik, lingkungan alam, sampai pada nasionalisme,” ungkapnya.

Islam mengajarkan untuk tidak membuat kerusakan di muka bumi.

Upacara Dies Natalis UNNES dihadiri oleh para tokoh penting mulai dari Gubernur Jawa Tengah dan Forkompinda Jawa Tengah, Walikota Semarang dan fForkompinda kota Semarang, Ketua Majlis Wali Amanah Hendar Prihadi, para kyai dan habaib, serta keluarga besar UNNES.

Hadir juga Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Prof. Masrukhi.

“Prof Abdul Mu’ti sebagai sosok yang sangat layak menerima anugerah Konservasi Award dari UNNES. Pertama sebagai mendikdasmen beliau langsung melakukan berbagai inovasi kebijakan sejak peraturan sampai praksis pembelajaran di sekolah. Segala inovasi yang dikembangkan tidak lepas dari persoalan values. Misalnya 7 Kebiasaan Anak Indonesia; sangat edukatif, membumi, dan visibel dilaksanakan,” ungkap Prof. Masrukhi yang juga Rektor UNIMUS.

Dia menambahkan bahwa Prof Abdul Mu’ti juga menggemakan semangat pluralisme.

“Kedua, sudah lama Prof Abdul Mu’ti menggemakan semangat pluralisme. Menghormati dan menghargai perbedaan yang ada di masyarakat menjadi salah satu perhatiannya. Dalam konsep Muhammadiyah dikembangkan Islam Wasathiyyah yang di dalamnya terkandung nilai tawassuth, tawazzun, tasammuh, i’tidal dan qudwah khasanah. Prinsip-prinsip ini sangat penting untuk generasi bangsa sebagai modal sosial kehidupan berbangsa,” pungkasnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!