YOGYAKARTA, MENARA62.COM
Dalam semangat memperkuat posisi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai poros industri halal nasional yang berbasis gotong royong, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DPMKKPS) DIY bersama G2R Tetrapreneur, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY, dan Program Doktor Perekonomian Islam dan Industri Halal (PIIH) Sekolah Pascasarjana UGM, secara resmi meluncurkan Road to 3rd International Conference on Islamic and Halal Economic Studies (ICIHES) 2025 serta mendeklarasikan Komitmen Kawasan Halal (KKH) DIY pada 24 Juni 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Wisanggeni, Kompleks Kepatihan DIY ini dihadiri ratusan peserta dari lintas sektor, baik dari kalangan akademisi, regulator, komunitas, pelaku UMKM, hingga perwakilan lembaga keuangan syariah.
Acara dibuka oleh Setyo Warjiyana, S.IP., MAP. dari DPMKKPS DIY, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas lapisan masyarakat dalam mewujudkan kawasan halal yang berkelanjutan. Disusul sambutan dari Dr. Reni Rosari, MBA. (UGM) yang menyoroti pentingnya sinergi riset dan pemberdayaan.
Ketua Umum MES DIY, Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec., menegaskan bahwa ” kawasan halal bukan sekadar label, tapi gerakan transformasi ekonomi yang inklusif”.
Empat program unggulan Road to 3rd ICIHES 2025 turut diperkenalkan, antara lain ;Komitmen Kawasan Halal (KKH) DIY x G2RT MES DIY, Halal Business Plan Competition (HBPC) 2025,program Duta Halal MES DIY, Penghargaan Tokoh Penggerak Halal DIY.
Menurut Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. Ketua Departemen Industri Halal MES DIY, ” keempat program ini menjadi pilar penguatan gaya hidup halal dan pemberdayaan ekonomi lokal berbasis G2R Tetrapreneur”.
Paparan khusus dari Arif Wijayanto, S.E., M.M (BPD Syariah DIY) mempertegas pentingnya gotong royong dalam bisnis UMKM “Bukan hanya berjualan, tetapi membangun keberlanjutan usaha melalui jejaring dan kolaborasi.”
Sementara itu, paparan dari Dr. Rika Fatimah* menekankan keunikan SNI G2RT yang mendorong standarisasi berbasis kearifan lokal sebagai fondasi pasar nasional dan global bagi UMKM Indonesia.
Sebagai wujud keseriusan lintas pihak, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara berbagai pemangku kepentingan, seperti BPD Syariah DIY, Paguyuban G2RT DIY, PIIH UGM, PINBAS MUI DIY, PWMOI Kota Yogyakarta, hingga FoSSEI Yogyakarta. Penandatanganan ini menjadi simbol penguatan komitmen multipihak menuju ekosistem halal DIY yang ikonik dan berdaya saing global.
Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan *Deklarasi Komitmen Kawasan Halal DIY*, mengusung semangat Arah Baru Ekonomi Halal: Lokal Berdaya, Nasional Menjulang, Global Siap Bersaing.
Ketua Umum MES DIY,Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, menegaskan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremoni “Hari ini bukan hanya launching, tapi juga loncatan. Kita menuju kawasan halal yang mengakar kuat di masyarakat DIY dan siap menjadi model nasional.”
Dengan semangat kolaborasi, DIY kembali menunjukkan peran strategisnya sebagai motor penggerak ekonomi halal inklusif berbasis gotong royong, riset, dan pemberdayaan masyarakat.