GARUT, MENARA62.COM – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menyalurkan bantuan untuk korban kekerasan dan pelecehan seksual terhadap santri di sebuah Ponpes di Bandung. Bantuan senilai Rp9 juta tersebut diberikan dalam rangka membantu pemulihan, pengobatan dan pemberdayaan ekonomi akibat dari kejahatan yang telah dialami korban.
DPP IMM melalui bidang Immawati bekerjasama dengan PSIPP (Pusat Studi Islam,
Perempuan dan Pembangunan) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta,
Lazismu Pusat dan Kitabisa.com menyisir para korban yang masih mendapatkan program
pemulihan dan pemberdayaan melalui program “Gerakan Nasional Zakat untuk Korban
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak”.
“Hari ini kita semua sedang bergelut dengan kasus-kasus kekerasan seksual yang menimpa para perempuan tidak memandang usia, lokasi dan rentang pendidikan dan perlu upaya agar setidaknya kasus serupa tidak terulang dan perlu uluran tangan dari berbagai pihak agar dapat membantu dalam penanganan hal tersebut,” kata Ketua Bidang Immawati DPP IMM Rini Marlina dalam siaran persnya Senin (22/8/2022).
Menurutnya, program ini sangat membantu khususnya bagi para korban yang masih menjalani pemulihan pasca mendapatkan perlakuan dan harus menerima kondisi yang tidak diinginkan ini. Harapannya agar para korban ini bisa kembali melihat serta berupaya agar kembali melanjutkan hidup yang baik dengan cita-cita serta bisa pulih dari trauma yang mereka hadapi dengan uluran tangan dari berbagai pihak.
Seperti diketahui, tahun 2021 terbongkarnya kasus pelecehan seksual yang menimpa 13 santri di salah satu pondok pesantren di Bandung. Korban rata-rata sudah mengalami tindak pelecehan seksual ini sejak 2016 dengan diiming-imingi akan di kuliahkan dan melanjutkan pendidikan ke tahap selanjutnya.
Adapun bantuan sebesar Rp9 juta diberikan kepada 5 korban yang masih berusia di bawah umur yang berdomisili di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penyaluran ini diserahkan kepada Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah Bojong Rangon kecamatan Cibiuk dan tim untuk diberikan kepada para korban dalam rangka pemulihan dan giat berdaya ekonomi.
