LAMPUNG SELATAN, MENARA62.COM – Dua desa di pesisir Lampung Selatan rata akibat tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam lalu. Dua desa tersebut berada di pesisir pantai yakni Desa Kunjir dan Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.
Dikutip dari Antara, ketika menelusuri satu per satu desa di pesisir pantai Kalianda, Lampung Selatan yang terdampak tsunami itu hingga Rabu (26/12) malam, sejumlah permukiman warga beserta sejumlah objek wisata yang terkenal hancur berantakan dihantam gelombang laut tinggi.
Terlihat sepanjang jalan banyak warga serta elemen masyarakat dan berbagai lembaga sosial turun ke jalan untuk menggalang dana bagi masyarakat yang tertimpa bencana.
Di Dermaga Bom, Kalianda, wilayah pesisir pantai, kondisinya nampak agak parah, puluhan rumah warga sekitar serta ratusan kapal nelayan hancur.
BACA JUGA:
BACA JUGA: |
Berlanjut ke desa-desa lain yang terdampak langsung tsunami, terdapat banyak posko-posko bantuan dari pemerintah maupun relawan di sepanjang jalan.
Ketika mencapai Desa Kunjir dan Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan terlihat hampir semua rumah telah rata dengan tanah dan hanya menyisakan puing-puing bangunan. Kedua desa ini memang tercatat paling parah terkena dampak tsunami.
Selain itu, bangunan-bangunan sekolah yang berada di sana juga rusak berantakan akibat tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam lalu.
Diperkirakan pula puluhan bahkan hingga ratusan kapal dan kendaraan roda dua maupun roda empat rusak tersapu air laut hingga beberapa ratus meter ke laut.
Pada dua lokasi tersebut banyak bantuan berdatangan dari para relawan dari unsur instansi pemerintah maupun elemen lainnya yang membantu mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan dan berguna dari reruntuhan rumah warga itu.
Sejumlah personel TNI/Polri dan Polisi Pamong Praja juga ikut membantu warga setempat.
Ada juga beberapa alat berat yang sudah berada di lokasi untuk membersihkan puing-puing rumah warga yang hancur akibat hantaman tsunami tersebut.
Korban jiwa akibat tsunami Selat Sunda ini mencapai ratusan orang, dengan ribuan warga masih harus mengungsi hingga sekarang. Termasuk warga Pulau Sebesi, sebagian besar telah diungsikan ke Kalianda, Lampung Selatan