JAKARTA, MENARA62.COM– Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berusaha menjawab persoalan masyarakat lewat pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui keberadaan 46 satuan kerja, 5 kebun raya, 4 pusat internasional, 2 Technology Park, dan 1 Science and Techno park yang tersebar di 22 lokasi di seluruh Indonesia.
Dalam kinerja kekayaan intelektual, jumlah paten LIPI meningkat sebanyak 493 paten dalam empat tahun terakhir.
“Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan akumulasi dalam 23 tahun yang hanya menghasilkan 367 paten saja,” ujar Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko dalam siaran persnya, Rabu (19/12).
Sementara 28 Hak Cipta berhasil diperoleh, lebih baik dibandingkan perolehan selama 19 tahun (1995-2014) yang hanya 26 Hak Cipta.
Dari segi publikasi, LIPI berada di peringkat pertama Webometrics kategori website lembaga penelitian di Indonesia. “Untuk regional Asia Tenggara LIPI berada di peringkat empat, sedangkan untuk ranking global LIPI berada di peringkat 563,” ujar Handoko.
Selain itu, selama periode 2014-2018, peneliti LIPI telah menghasilkan 7.994 publikasi ilmiah. Sebanyak 45% diantaranya adalah publikasi ilmiah bereputasi internasional.
Baca juga:
- LIPI: Ratusan Ribu Ton Sampah Plastik Masuk ke Laut Setiap Tahun.
- LIPI: Idealnya Hanya 543 Keramba Jaring Apung di danau Toba
Untuk kegiatan pembinaan ilmiah, sebanyak 2.650 generasi muda Indonesia telah memperoleh pembinaan ilmiah dari peneliti-peneliti LIPI dalam lima tahun terakhir. LIPI juga secara konsisten terus berperan dalam mengembangkan budaya ilmiah kepada generasi muda Indonesia melalui penyelenggaraan Kompetisi Ilmiah.
Beberapa capaian penting LIPI selama tahun 2018 diantaranya berbagai produk pangan fungsional untuk pencegahan stunting, Fasilitas Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), Laboratorium Biosafety Level-3, bioethanol generasi kedua, serta inovasi Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO) untuk identifikasi jenis kayu dalam hitungan detik dengan dukungan High Performance Computer LIPI.
“Juga penemuan 50 jenis baru flora, fauna, dan mikrobiologi selama tahun 2018,” ujar Handoko.
Handoko mengungkapkan, LIPI berupaya menjadi hub untuk kegiatan riset serta aktivitas kreatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Sebanyak 180 laboratorium LIPI di 19 lokasi di 13 provinsi serta satu kapal riset Baruna Jaya VIII adalah sarana dan prasarana riset terbuka untuk masyarakat. Masyarakat dapat memanfaatkaannya dalam portal aplikasi e-Layanan Sains LIPI di https://layanan.lipi.go.id/ ,” tutup Handoko.