JAKARTA, MENARA62.COM–Film anak-anak yang mengajarkan tentang patriotisme dan nilai-nilai perjuangan saat ini sangat langka. Tema-tema tentang patriotisme dinilai tidak begitu menarik untuk dijual sehingga produser film enggan memproduksi film dengan tema yang demikian.
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo saat menonton bersama 250 anak yatim dan duafa film berjudul 12 Menit Kemenangan Untuk Selamanya di XXI Epicentrum Kuningan mengatakan bahwa dunia anak saat ini banyak disuguhi dengan nilai-nilai yang tidak mendukung pada perkembangan jiwa anak. Misalnya film-film tentang perilaku dan kehidupan glamour, hedonisme, tawuran, narkoba dan lainnya.
“Padahal dalam kehidupan sehari-hari anak sudah dihadapkan dengan berbagai tantangan tersebut. Bagaimana kemajuan teknologi informasi, bagaimana gadget telah mempengaruhi kehidupan dan perilaku anak,” jelas Giwo, Ahad (13/8).
Karena itu dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-72, Kowani berinisiatif mengajak nonton bareng anak-anak yatim dan duafa. Film berjudul 12 Menit Kemenangan Untuk Selamanya dinilai Giwo mengandung nilai-nilai patriotisme, perjuangan, kerja keras, kerja sama, pantang menyerah dan nilai-nilai baik lainnya.
Film yang disutradarai Hanny R Saputra tersebut mengambil latar belakang Kota Bontang di Kalimantan Timur. Isi ceritanya tentang bagaimana group marching band kota tersebut berjuang memenangkan ajang marching band tingkat nasional.
Latihan beribu-ribu jam disertai dengan dinamika kehidupan para anggota marching band akhirnya membuahkan hasil ketika dalam even yang berlangsung di Jakarta, group marching band asal Bontang menjadi juara umum. Ini bukanlah sekedar film, tetapi merupakan kisah nyata dari Kota Timah Bontang pada beberapa tahun silam.
Giwo berharap tayangan film tersebut memberikan inspirasi pada anak-anak tentang arti kerja keras, nilai persahabatan dan perjuangan.
“Kami ingin anak-anak tidak lupa sejarah, dan lebih menghargai perjuangan para pahlawan yang sudah berjuang demi negeri ini. Tentunya penghargaan tersebut diwujudkan sesuai dengan peran kehidupan anak-anak seperti belajar dengan baik, memiliki prestasi dan lainnya,” tutup Giwo.
Giwo berharap insan perfilman Indonesia membuat film-film anak lebih banyak lagi agar anak Indonesia memiliki hiburan yang bermutu dan mendidik.