SOLO, MENARA62.COM — Forum Guru Muhammadiyah Gelar Rembuk Nasional. Pimpinan Pusat Forum Guru Muhammadiyah (PP FGM) menyelenggarakan Rembuk Nasional Forum Guru Muhammadiyah di kota Surakarta. Acara Rembuk Nasional ini diikuti oleh guru-guru Muhammadiyah dari Sabang sampai Merauke. Acara ini berlangsung selama tiga hari, dimulai hari Jumat – Ahad, (9 – 11 November 2018) bertempat di Auditorium Djasman UMS dan Hotel Syariah Solo
Ketua Pimpinan Pusat FGM, Pahri (Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang) mengatakan, banyak hal yang akan dibahas dalam forum Rembuk Nasional ini. Tema besar yang akan dibahas terkait kesiapan guru-guru Muhammadiyah menyongsong era industri 4.0
Pahri menjelaskan, era industri 4.0 adalah kegiatan dimana manusia banyak tergantikan oleh mesin dan robot. Pola komunikasi dan kerja manusia juga tergantikan oleh kecanggihan teknologi informasi atau digital. “Jika guru-guru Muhammadiyah tidak mengantisipasi dan menyiapkan diri, maka guru Muhammadiyah akan tergusur, begitu pula sekolah Muhammadiyah,” ujar Pahri.
Dalam Forum Rembuk Nasional ini pula, upaya peningkatan kualitas, mutu dan daya saing sekolah Muhammadiyah. Peningkatan kualitas ini harus dimulai dari peningkatan kualitas dan kompetensi guru. Sekolah hebat bermula dari guru yang hebat. Sekolah bermutu berawal dari guru yang bermutu. Demikian pula siswa berprestasi bermula dari guru yang berprestasi. Dengan latar belakang inilah, Rembuk Nasional Forum Guru Muhammadiyah dilaksanakan agar sekolah-sekolah Muhammadiyah mampu bersaing menghadapi era industri 4.0
Acara ini dibuka oleh Mendikbud Prof Muhadjir Effendy. Hadir pula sebagai narasumber Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr Haedar Nashir, Sekretaris PP Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti, Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Prof Dr Baedhowi serta Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Nasional Dr Supriano.
“Semoga dengan adanya Rembuk Nasional Forum Guru Muhammadiyah ini, akan memberikan manfaat untuk perkembangan dunia pendidikan dalam menyiapkan generasi-generasi emas bangsa Indonesia agar siap menyongsong era industri 4.0,” ujar Pahri.
