29.9 C
Jakarta

ILUNI FISIP UI Luncurkan Kopajingga

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — ILUNI FISIP UI, luncurkan Koperasi Aliansi Alumni Jingga (Kopajingga). Acara peluncuran yang dilakukan disela-sela halal bi halal ILUNI FISIP UI pada Ahad (13/04/2025) itu, dihadiri oleh Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Dekan FISIP UI Prof. Dr Semiarto Aji Purwanto.

Dalam sambutannya, Budi Arie Setiadi antara lain mengungkapkan, bahwa berkoperasi itu merupakan sebuah gerakan kebersamaan. Sebuah landasan penting yang sudah digagas oleh para pendiri negeri ini.

Budi Arie pun mengungkapkan, beberapa koperasi terbesar dunia telah membuktikan efektivitas model ini. Mondragon Corporation di Spanyol: Memiliki lebih dari 80.000 pekerja di berbagai sektor. Fonterra di Selandia Baru: Raksasa susu dunia milik lebih dari 10.000 peternak. Credit Agricole di Prancis: Salah satu bank koperasi terbesar di Eropa. Co-operative Group di Inggris: Bergerak di sektor ritel dan keuangan dengan jutaan anggota.

“Di Eropa, koperasi bukan organisasi pinggiran. Mereka memainkan peran penting dalam pembangunan sosial-ekonomi dan mendapat dukungan regulatif yang kuat. Inilah saatnya kita bangkit,” ujarnya yang mendapat amanat dari Presiden Prabowo Subianto untuk membangun 70.000 koperasi Desa Merah Putih.

Prof Aji mengatakan, pembentukan Kopajingga oleh alumni FISIP UI merupakan langkah besar yang perlu didukung semua pihak. “Inilah kesempatan kita, bahwa koperasi betul-betul bisa menjadi kekuatan ekonomi bersama,” ujarnya.

Kopajingga

Kopajingga lahir dari kesadaran kolektif bahwa kekuatan ekonomi bisa dibangun dari solidaritas dan kerja sama. Kesadaran yang akan menjadi gerakan bersama untuk kepedulian dan bersama-sama membangun kekuatan ekonomi kerakyatan.

Berkoperasi memang bukan hal baru, tapi justru semakin relevan di tengah ketidakpastian ekonomi dan dominasi pasar yang kerap meninggalkan banyak orang. Acara peluncuran ini, dihadiri serta alumni dari angkatan 1972-2021.

Kembali ke Akar

Gerakan koperasi modern dimulai pada 1844 di Rochdale, Inggris. Saat itu, buruh tekstil membentuk koperasi untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan harga adil. Prinsip-prinsip koperasi yang mereka rumuskan — demokratis, terbuka, partisipatif — kini menjadi fondasi koperasi di seluruh dunia.

Di Indonesia, koperasi mendapat tempat istimewa sejak awal kemerdekaan. Bung Hatta, yang dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia, pernah berkata: “Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.”

Mengapa Berkoperasi?

Koperasi menawarkan alternatif yang adil dan berkelanjutan dalam menjalankan usaha. Keuntungannya antara lain: Kepemilikan bersama dan partisipatif; Kekuatan kolektif menghadapi krisis ekonomi; Peluang peningkatan kapasitas anggota melalui pelatihan dan jejaring; Keadilan distribusi keuntungan.

“Dunia Sudah Membuktikannya, di Indonesia harusnya juga bisa berjalan dengan semangat kebersamaan,” ujar Budi Arie.

Bagi alumni FISIP UI yang ingin bergabung, dapat mengklik tautan disini.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!