26.7 C
Jakarta

Israel Larang Tujuh Perempuan Palestina Masuk Al-Aqsha

Baca Juga:

AL-QUSS, MENARA62.COM — Insiden menjengkelkan masih terus terjadi di Al-Quds. Pemerintah Israel pada Ahad malam (3/2/2019) melarang tujuh perempuan Palestina warga Al-Quds (Jerusalem) memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha selama dua pekan.

Khaled Zabarqa, seorang pengacara mengatakan, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA, yang dilansir Antara mengatakan, polisi militer Israel menahan enam perempuan Palestina dan seorang perempuan muda saat mereka akan meninggalkan tempat bentrokan di Al-Quds Timur melalui beberapa gerbang.

Perempuan Palestina yang ditahan tersebut, akhirnya dibebaskan setelah mereka dipaksa menandatangani perintah yang melarang mereka memasuki tempat suci umat Muslim itu selama 14 hari.

Zabarqa menyatakan, semua perempuan tersebut ditangkap karena mereka duduk di bagian timur kompleks Masjid Al-Aqsha, yang dikenal dengan nama Bab Ar-Rahma.

Pada akhir Januari, polisi Israel memerintahkan seorang perempuan Palestina dari dalam wilayah Israel untuk menjauhi Masjid Al-Aqsha selama 15 hari.

Sebabnya, perempuan Palestina tersebut melawan polisi Israel ketika anggota pasukan polisi melanggar tempat suci ketiga umat Muslim itu, setelah mereka memasuki bangunan masjid.

Polisi menahan Muntaha Imara, seorang warga Desa Zulfa di pos polisi Gerbang Jaffa di Al-Quds selama beberapa jam pada Senin (28/1/2019), setelah polisi mengejar perempuan itu ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsha, saat ia melawan keberadaan provokatif polisi Israel di tempat suci umat Muslim tersebut.

Muntaha Imara dibebaskan pada Senin malam, setelah polisi memerintahkan dia untuk tidak berada di Masjid Al-Aqsha selama 15 hari.

Polisi Israel juga memperingatkan beberapa bus yang membawa jamaah dari dalam wilayah Israel menuju Masjid Al-Aqsha, agar tidak memberi Muntaha tumpangan, atau bus mereka akan disita.

Itu bukan untuk pertama kali Muntaha Imara ditahan oleh polisi dan diperintahkan untuk menjauhi Masjid Al-Aqsha.

Dome of Rock

Salah satu daya pikat di kompleks Al-Haram Asy-Syarif adalah Dome of The Rock (Kubah Batu). Bangunan dengan kubah emas itu bahkan sering disebut sebagai Masjid Al-Aqsa. Padahal keduanya adalah bangunan berbeda.

Dikutip dari berbagai sumber, Dome of The Rock berada dalam satu kompleks Al-Haram Asy-Syarif. Kaum Yahudi biasa menyebutnya Temple Mount (Gunung Kuil). Kubah Batu atau yang disebut sebagai Qubbat As-Sakhrah tersebut dibangun pada masa Umayyah, antara tahun 691 dan 715 Masehi.

Tempat ini amat menarik dan istimewa. Pasalnya, di sana terdapat batu yang diyakini menjadi tempat pijakan Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra Mikraj. Selain itu, bagi umat Yahudi, batu itu disebut sebagai tempat Nabi Ibrahim menyembelih anaknya, Ishak. Diyakini pula tempat tersebut sebagai tempat lahir Nabi Daud.

Dome of The Rock berbentuk oktagonal atau persegi delapan. Struktur bangunan mengambil tradisi arsitektur khas Bizantium pada abad ke-7. Tahapan pembangunan sekaligus menunjukkan gaya arsitektur yang berbeda untuk pembangunan masjid.

Kubah batu tersebut memiliki diameter sekitar 65 kaki atau 20 meter. Di bawah kubah, terdapat batu yang diyakini sebagai pijakan Nabi Muhammad ketika perjalanan Isra Mikraj. Batu tersebut dilindungi oleh pagar dan terdapat tangga yang mengarah ke gua, yang terdapat di bawah permukaan batu.

Gua tersebut dikenal dengan sebutan ‘The Well of Souls’ atau Bir el-Arweh. Banyak orang yang meyakini di tempat ini roh orang yang telah meninggal berkumpul untuk menunggu hari kiamat. Mitos tersebut berkembang dengan pesat di masyarakat.

Di bagian interior dan eksterior dihiasi marmer, mosaik, dan plakat logam. Terdapat pula kaligrafi di sepanjang sisinya. Kemudian pada masa kepemimpinan Ottoman, Dome of The Rock dipercantik. Kubahnya dilapisi emas serta langit-langit segi delapan juga ditutupi ukiran kayu Ottoman.

Bentuk kubah yang menawan menjadikan Dome of The Rock sebagai pelopor penggunaan kubah berbentuk setengah bola. Selain itu, Dome of The Rock menjadi salah satu bangunan dengan kubah terindah di dunia.

Di balik sejarah dan keindahan, Dome of The Rock turut menjadi saksi konflik dan insiden yang terjadi di kompleks Al-Aqsha.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!