26.1 C
Jakarta

Kecewa Layanan Singapore Airlines, Lauren: Baby Stroller Saya Belum Kembali

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menikmati liburan akhir tahun sepatutnya disyukuri oleh Lauren Susilo bersama istri dan anaknya yang kembali ke tanah air setelah melakukan perjalanan liburan dari Jepang. Namun saat akan kembali ke Indonesia, pengalaman tidak memuaskan dialami ketika mereka, istri dan anak, Lavella Susilo (umur 2 tahun) menggunakan maskapai penerbangan Singapore Airlines (SQ).

Menurut pengakuannya, mereka menggunakan penerbangan Singapore Airlines SQ-897 dari Hongkong pada 28 Desember 2023 menuju Jakarta, transit di Bandara Changi Singapura dan melanjutkan ke Jakarta dengan pesawat SQ-950 pada 29 Desember 2023.

Lauren mengatakan sewaktu check in di Hongkong International Airport pada pukul 17.00 waktu setempat di Terminal 1 Counter F, dirinya membawa tiga koper dan satu baby stroller (kereta dorong bayi) dan dijanjikan akan menerima stroller bayi miliknya pada saat keluar dari pesawat di Singapura.

“Sampai di Singapura saya menunggu selama 10 menit di pintu boarding, petugas bilang stroller bayi saya sudah dalam perjalanan menuju Jakarta, dan disuruh melapor ke Transfer Desk A untuk membuat laporan complain. Kemudian saya disarankan melapor ke transfer desk B untuk mengambil stroller dan sampai disana mereka bilang stroller saya sudah dalam perjalanan menuju Jakarta. Pihak SQ tidak memberikan solusi atau fasilitas apapun untuk anak saya dan malah disarankan untuk sewa hotel di Terminal 2 Changi Airport yang akhirnya saya bayar SGD 255 untuk istirahat anak saya selama tiga jam karena tidak ada stroller untuk tidur,” jelas Lauren, Jumat (29/12/2023).

Lauren awalnya meyakini bahwa stroller-nya sudah dikirim ke Jakarta. Pada pukul 6.00 waktu setempat kembali ke gate E-11 untuk boarding, dan disana mereka bilang stroller-nya sudah di dalam pesawat dan bisa diambil pada saat keluar pesawat di Jakarta.

“Saya bingung sewaktu turun pesawat,  mereka bilang stroller saya dalam perjalanan menuju Jakarta tetapi saya sudah di dalam pesawat, karena sudah mau boarding ya saya tidak bisa apa-apa,” ucapnya.

Sesampainya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pukul 7.30 WIB, Lauren menanyakan kembali stroller anaknya. Tapi jawaban dari petugas SQ, bahwa stroller anaknya tidak ada dan diminta lapor ke Oversize Baggage dan disana pun sampai semua bagasi keluar, tidak ada stroller miliknya.

“Di Counter Desk Lost Baggage, petugasnya memberikan keterangan bahwa stroller anak saya tertinggal di Singapura dan akan segera diantar namun sampai saat ini belum ada informasi selanjutnya,” jelasnya.

Lauren menyesalkan atas kelalaian pihak SQ karena sampai saat ini belum ada penjelasan keberadaan stroller anaknya, padahal sangat dibutuhkan. “Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga dan saya berharap ini menjadi saran masukan bagi pihak Singapore Airlines untuk memperbaiki layanannya,” tutup Lauren.(*)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!