31.3 C
Jakarta

Kunjungi SMK Mitra Industri MM2100, Dirjen Wikan Ingin Semua Kawasan Industri Miliki SMK

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto kunjungi SMK Mitra Industri MM2100, Cikarang Barat, Bekasi, Rabu (12/8/2020). Kunjungan tersebut dalam rangka menggali lebih banyak informasi terkait penyusunan konsep pengembangan SMK di kawasan industri.

“Kita akan terus mengembangkan pendekatan pembelajaran berbasis produksi barang atau jasa untuk diterapkan di Sekolah Menengah Kejuruan,” kata Wikan.

Diakui Wikan, Indonesia memiliki 98 kawasan industri. Tetapi hingga kini baru 2 saja kawasan industri yang memiliki SMK.

“Kita ingin mereplikasi ke-96 kawasan industri yang lain. Oleh karena itu, kita ke sini karena ingin menggali, kita ekstrak konsepnya agar menjadi suatu panduan yang akan kita bagikan ke kawasan industri lain. Ini yang disebut link and match,” lanjut Wikan.

Selepas kunjungan ini, Wikan akan melanjutkan koordinasi dengan instansi terkait supaya rencana pembangunan SMK di kawasan industri dapat segera terealisasi.

Sebelumnya, dengan aturan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dari 100% lahan di kawasan industri, 70% digunakan untuk kegiatan industri dan 30% sisanya dimanfaatkan untuk sarana dan prasarana atau fasilitas umum (fasum). Saat ini Kemendikbud juga berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait penyusunan regulasi yang menarik bagi industri.

“Kita revisi undang-undangnya, Kemendikbud akan komunikasi dengan industri dan Kemenperin, kita cari solusinya, dan roadshowakan terus dilakukan,” tutur Wikan.

Dirjen Diksi Wikan Sakarinto berbincang dengan salah satu siswa SMK Mitra Industri MM2100

Menurutnya SMK Mitra Industri 2010 merupakan sekolah vokasi yang sangat ideal. Di mana sekolah tersebut mengusung apa yang dibutuhkan oleh industri ke dalam sistem dan materi pembelajaran, juga kurikulumnya. Dengan cara demikian, maka setiap lulusan SMK Mitra Industri 2100 dipastikan bakal terserap ke industri-industri yang bermitra dengan SMK tersebut.

Menurut Wikan, jika setiap kawasan industri memiliki satu SMK yang ideal, dan SMK tersebut membina 10 SMK yang ada di sekitarnya, maka dipastikan Indonesia akan memiliki setidaknya 1.000 SMK seperti SMK Mitra Industri 2100.

Dirjen Wikan kembali mengingatkan, bahwa salah satu faktor utama penunjang keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi.

Sesuai Kebutuhan Industri

SMK Mitra Industri MM2100 Bekasi mulai beroperasi sejak tahun 2012. SMK ini memiliki misi untuk menghadirkan siswa sesuai dengan kebutuhan industri dan berjiwa wirausaha. Didukung oleh perusahaan di Kawasan Industri MM2100, sekolah ini bertekad menjadikan lulusannya langsung bisa diserap oleh dunia usaha dan industri.

Kepala Sekolah SMK Mitra Industri MM2100,Lispiyatmini mengatakan, syarat kelulusan di sekolahnya mencakup tiga aspek yaitu penguasaan terhadap pengetahuan 20%, keterampilan 30%, dan perilaku (attitude) 50%. Ada lima nilai utama yang dijunjung sekolah yaitu jujur, tanggung jawab, disiplin, kerja sama, dan peduli.

Kunjungan Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto ke SMK Mitra Industri MM2100

Menerapkan sistem pendidikan terpadu link and match dengan kebutuhan industri dan berbasis kompetensi yang berfokus pada sikap positif, sekolah menjaga komunikasi dengan orang tua, sekolah dan siswa secara intens.

“Ketika ditanya, mayoritas HRD di perusahaan menginginkan SDM yang memiliki attitude. Jika siswa sudah memiliki hal itu, kita tinggal ‘isi’ dia dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan,” ujar Lispiyatmini.

Menurut Lispiyatmini, faktor penunjang keberhasilan link and match adalah sekolah harus merancang sejak awal kriteria calon peserta didik yang akan diterima. Berdasarkan pengalamannya, setelah mendapatkan calon siswa yang memiliki passion tinggi untuk belajar di SMK, selanjutnya dibutuhkan komitmen industri dalam mewujudkan kurikulum yang digagas bersama sekolah.

“Lahirnya SMK ini diprakarsai oleh praktisi HRD sebagai volunteer dalam menjawab tantangan dan kebutuhan tenaga kerja di industri, itulah yang menempatkan SMK ini sebagai mitra bagi DUDI,” ungkap Lispiyatmini.

Sejak awal berdiri, SMK Mitra Industri MM2100 telah menjalin kolaborasi dengan dunia industri dalam hal penyusunan dan pengembangan kurikulum, praktik kerja dan teaching factory, penerapan budaya industri di sekolah, uji kompetensi siswa, pendanaan,pengadaan sarana pendidikan, penguatan kompetensi guru serta perekrutan pemagangan siswa. Setiap tahunnya, SMK ini meluluskan 500-800 siswa.

“Dalam hal penyerapan lulusan, sebanyak 73% diserap ke DUDI, 16% melanjutkan ke jenjang kuliah, 11% magang di Jepang, dan 2% bekerja sambil kuliah di Jerman,” katanya.

Selain itu, guru-guru SMK Mitra Industri MM2100 dihargai secara profesional. Mulai dari gaji yang sesuai UMK (upah minimum kabupaten), promosi, tunjangan yang layak, serta pengembangan kompetensi dan studi eksekusi untuk meningkatkan mutu pendidikan,” pungkas Lispiyatmini.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!