JAKARTA, MENARA62.COM – Sistem air di Jakarta sebenarnya saling terintegrasi antara sungai, danau dan laut. Karena itu jika terjadi pencemaran pada air tanah disatu titik, imbasnya akan merambat ke wilayah lain di Jakarta.
Kondisi tersebut terjadi karena kondisi geologis Jakarta yang terdiri atas endapan gunung api di bagian selatan dan endapan alluvial laut disisi utara.
“Akibatnya, badan air yang ada di Jakarta saling berhubungan. Baik antara air sungai, waduk, danau maupun air laut,” kata Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (BPI LIPI) Anto Tri Sugiarto di sela media briefing kemarin.
Anto mengatakan sistem air yang saling terintegrasi tersebut mengakibatkan pencemaran air di Jakarta mudah menular ke wilayah lain. misalnya terjadi pencemaran di sungai maka seluruh sistem air di kota Jakarta akan terkena imbasnya. Bahaya pencemaran seprti ini jika tidak diantisipasi akan menjadi bencana bagi kota Jakarta.
Karena itu, BPI menawarkan konsep terintegrasi untuk pengelolaan serta rehabiitasi sungai, danau dan waduk di Jakarta. Konsep dengan intervensi teknologi tersebut berupa teknologi integrated floating wetland untuk memulihkan kondisi air sungai dan danau.
Lalu teknologi nanobubble untuk pengolahan air limbah agar tidak mencemari sungai dan danau. Selain itu masih ada teknologi integrated water management untuk pengelolaan air tanah, danau dan sungai yang bisa dimanfaatkan sebagai solusi pengelolaan sungai dan danau yang saling berhubungan.
Solusi-solusi tersebut diakui Anto telah melalui riset mendalam dengan memanfaatkan teknologi biologi, fisika dan kimia secara konvensional maupun proses yang lebih canggih.
Anto mengingatkan bahwasungai dan danau memiliki kegunaan yang hampir sama, sehingga keberadaannya perlu dijaga dan dilestarikan. Proses pelestarian sungai dan danau merupakan tanggungjawab kita bersama baik individu, masyarakat, pemerintah pusat maupun daerah mengingat pentingnya fungsi dan peruntukannya.
“Salah satu cara melestarikan sungan dan danau adalah dengan menjaga Daerah Aliran Sungai atau DAS agar tidak terjadi erosi dan pencemaran, pengelolaan sungai maupun danau dapat dilakukan dengan menggunakan manajemen lingkungan yang baik,” tutup Anto.
Air tanah Jakarta sendiri memiliki hubungan dengan 13 sunga i yang ada, serta 55 waduk dan danau yang terhubung dengan seluruh sistem sungai.