31.3 C
Jakarta

Madapala UAD Gelar Operasi Katarak

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COM — Mahasiswa Ahmad Dahlan Pecinta Alam (Madapala) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar bakti sosial operasi katarak gratis, Ahad (23/4/2017). Kegitan ini Madapala UAD bekerjasama dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Yayasan Dharma Bhakti Sosial (Dharmais).

Sebanyak 55 orang dari warga yang tidak mampu menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Holistika Media, rumah sakit pendidikan UAD Yogyakarta. “Gagasan ini muncul ketika kami melihat orang terkena penyakit katarak. Kemudian kami memiliki rencana untuuk mengadakan operasi katarak,” kata Ainun Irvanto, mantan Madapala yang menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Madapala di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad (23/4/2017).

Lebih lanjut Ainun menjelaskan pihaknya melakukan survei data tentan penderita katarak. “Kami menemukan sejumlah penderita katarak di masyarakat. Bahkan data yang kami peroleh jumlahnya terus meningkat dan ternyata beaya operasi cukup mahal. Untuk memecahkan masalah dana, kami menggandeng donatur dari yayasan maupun lembaga,” jelas Ainun.

Rektor UAD, Dr Kasiyarno M.Hum mengatakan sangat mengapresiasi anggota Madapala yang berinisiatif menggelar operasi katarak. Sebab operasi katarak sangat dibutuhkan masyarakat dan bisa meningkatkan kualitas hidup di usia senja. “Ini menunjukkan kegiatan Madapala bukan kekerasan, tetapi kegiatan yang berguna bagi masyarakat,” kata Kasiyarno.

Sedang Ketua Perdami DIY, Prof dr Suhardjo, SU, SPM(K), mengatakan penyakit katarak terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan semakin tinggi angka harapan hidup, penyakit katarak semakin banyak. Selain itu, jumlah dokter penyakit mata yang masih minim membuat penyakit katarak banyak terjadi di seluruh daerah Indonesia.

Di DIY, angka harapan hidup mencapai 74 tahun sehingga kalau seseorang menderita penyakit katarak dan tidak tertangani maka orang tersebut tidak bisa menikmati hidup yang panjang. Karena itu, operasi katarak ini sangat membantu warga miskin yang menderita penyakit ini.

Operasi katarak, kata Suhardjo, pada bakti sosial ini menggunakan sinar laser. Sehingga pasien sangat diuntungkan yaitu operasi tanpa jahitan, penyembuhan lebih cepat, dan pasien tidak perlu mondok.

Sementara Pembina Yayasan Dharmais, Titiek Soeharto mengatakan bhakti sosial ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat penderita buta katarak yang tidak mampu. “Sejak tahun 1986 hingga 2016, telah dilaksanakan operasi mata kepda 132.833 penderita buta katarak dengan biaya sebesar Rp 37,108 miliar,” kata Titiek.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!