SOLO, MENARA62.COM – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Quran bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Komunikasi dan Informatika (IMM FKI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar kegiatan Literasi Quran (LIQU) pada Jumat (16/5/2025). Mengangkat tema “Komunikasi yang Membangun, Bukan yang Menjatuhkan,” kegiatan ini menghadirkan dosen Prodi Ilmu Komunikasi UMS, Agus Triyono, M.Si., sebagai narasumber.
Dalam paparannya, Agus menjelaskan bahwa konsep komunikasi dalam Islam memiliki akar yang kuat dalam wahyu. Salah satu prinsip penting disampaikannya merujuk pada Surat Ibrahim ayat 4, di mana Allah SWT menegaskan bahwa setiap rasul diutus dengan bahasa kaumnya agar pesan dapat tersampaikan dengan baik. “Ayat ini mengajarkan bahwa komunikasi efektif dimulai dari pemahaman terhadap lawan bicara. Seorang komunikator harus tahu siapa yang diajak bicara, konteksnya, dan latar belakangnya,” ujarnya.
Tak hanya soal teknik, menurut Agus, komunikasi dalam Islam juga berkaitan erat dengan nilai kebenaran. Ia menyebut bahwa orang-orang bertakwa diperintahkan untuk berkata benar, dan ukuran kebenaran tersebut bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist. “Komunikasi yang membangun adalah komunikasi yang menyampaikan nilai-nilai kebenaran secara santun, bukan menyudutkan atau menjatuhkan,” tegasnya.
Kegiatan LIQU ini mendapat sambutan positif dari mahasiswa. Fauzan, salah satu peserta dari Prodi Manajemen, menilai materi kali ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. “Prinsip tentang menggunakan bahasa kaumnya dan menyampaikan kebenaran itu penting banget. Saya jadi sadar bahwa Islam punya landasan kuat soal komunikasi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, melalui kegiatan seperti ini, dirinya semakin yakin bahwa ilmu pengetahuan modern bisa dikaji dari perspektif Islam. “Bukan hanya fiqh atau akidah, tapi komunikasi pun bisa kita pelajari dari sumber-sumber Islam,” tambahnya.
LIQU merupakan program rutin yang digagas UKM Mahasiswa Pecinta Quran untuk mengkaji nilai-nilai Al-Qur’an secara kontekstual. Kali ini, kolaborasi dengan IMM FKI menambah dimensi akademik dalam diskusi, terutama dengan pendekatan ilmu komunikasi. Harapannya, mahasiswa tidak hanya memahami Al-Qur’an secara tekstual, tapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sosial, termasuk dalam cara berkomunikasi yang beretika dan membangun. (*)