KEPULAUAN SELAYAR, MENARA62.COM – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dengan dukungan Lazismu akan membangun 250 unit hunian darurat untuk penyintas gempa magnitudo 7,4 yang melanda Kabupaten Kepulauan Selayar, Selasa (14/12) yang lalu.
Demikian disampaikan Indrayanto, Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah dalam keterangannya Senin (3/01) malam.
Hunian darurat tersebut diperuntukkan bagi penyintas gempa yang rumahnya masuk kategori rusak berat dan tidak mungkin ditinggali lagi di dua kecamatan terdampak yaitu Pasimaranu di Pulau Bonerato dan Pasilambena di Pulau Kalaotoa.
“Dari total kebutuhan 380 unit, Muhammadiyah akan membantu 250, sisanya akan difasilitasi oleh pemerintah. Total logistik untuk pembangunan hunian darurat tersebut mencapai 7,5 ton dan posisi sudah ada di Kota Benteng, Selayar,” kata Indrayanto.
Ahad (2/01) malam, Indrayanto beserta relawan Muhammadiyah lainnya bersilaturahmi dengan Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif dan Senin (3/01) dengan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar, Ahmad Ansar, untuk menyampaikan program Muhammadiyah selama masa transisi 90 hari ke depan, pasca masa tanggap darurat yang berakhir 27 Desember 2021 yang lalu.
Dalam pertemuan tersebut, menurut Indrayanto, Saiful Arif menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kerja-kerja relawan Muhammadiyah.
“Wakil bupati berpesan koordinasi menjadi bagian yang penting dilakukan bersama seluruh stakeholder untuk mempermudah kerja kerja kemanusiaan, khususnya data dan prioritas bantuan agar tepat sasaran,” ungkapnya
Dalam pertemuan dengan Ahmad Ansar, Indrayanto menyampaikan Muhammadiyah juga memberikan paket bantuan family kit dan akan menerjunkan personil untuk validasi data penerima manfaat bantuan dalam masa transisi ini.
Bantuan family kit yang diberikan satu paket dengan hunian darurat tersebut terdiri dari 16 macam barang peralatan rumah tangga seperti peralatan masak, kelambu, selimut, sajadah, sarung dan perlengkapan mandi berupa sabun mandi, sabun pakaian, sikat serta pasta gigi.
Dibicarakan juga tantangan dalam distribusi bantuan yaitu transportasi yang harus melalui jalur laut. “Tantangan jalur tol laut inilah yang tentunya menjadi bahan utama diskusi bagaimana mencari solusi-solusi agar akses transportasi ini bisa efektif karena transportasi bergantung dengan cuaca di mana cuaca saat ini sedang dalam kondisi yang ekstrim,” ujarnya.
Kalak BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar juga berpesan kepada para relawan Muhammadiyah untuk beradaptasi dengan masyarakat lokal dengan beberapa etnis yang ada. “Ini menjadi catatan bagaimana nanti relawan yang ditempatkan bisa mengadaptasikan diri dengan situasi bermacam-macamnya etnis yang ada,” pungkas Indrayanto.
Pembangunan hunian darurat tersebut akan dilaksanakan oleh para relawan MDMC dari Jawa Tengah dan Yogyakarta sebanyak 10 orang yang sudah tiba di Selayar sejak Senin (3/01). Para relawan tersebut ditambah 3 orang relawan MDMC Sulawesi Selatan, akan bertugas di Pasimaranu dan Pasilambena hingga akhir Januari 2022 mendatang.
Sementara itu relawan Muhammadiyah Sulawesi Selatan telah melaksanakan pendampingan psikososial berupa pembelajaran dan bermain bagi anak-anak serta pendampingan rohani berupa kegiatan keIslaman seperti sholat berjamaah dan pembinaan mental spiritual kepada warga penyintas dewasa.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak pekan ketiga Desember 2021 dengan pelaksana pendampingan psikososial kepada anak-anak dari relawan Muhammadiyah Kabupaten Sinjai dan Kepuluan Selayar. Sedangkan pendampingan rohani dilaksanakan oleh mubaligh Muhammadiyah, Ustadz Amirudin Bakri di Pasilambena, Pulau Kalaotoa. (Tim Media MDMC)