PALU, MENARA62.COM — Selasa (23/7/2019), MDMC mengadakan pelatihan penguatan kapasitas untuk pemberdayaan masyarakat pasca bencana Pasigala di Universitas Muhammadiyah Palu.
Acara yang berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 23-27 Juli 2019 itu, diikuti peserta yang merupakan relawan dan masyarakat yang telah mengikuti seleksi perekrutan.
Meski telah berlalu 10 bulan sejak terjadi bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Pasigala, MDMC hingga saat ini masih tetap melakukan pendampingan terhadap masyarakat Pasigala. MDMC pada tingkat Pusat bekerjasama dengan HEKS/EPER dan Solidar Suise untuk mengimplementasikan program Hunian Transisi dan pendampingan livelihood untuk warga terdampak gempa dan tsunami di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Selatan.
Dengan adanya program tersebut, maka perlu dibuat pelatihan pra penugasan bagi para pelaksana program. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta, terutama menyamakan persepsi antar anggota tim tentang program. Selain itu, pelatihan ini juga untuk memberikan pengetahuan tentang dasar-dasar bekerja kemanusiaan, tentang Muhammadiyah dan MDMC serta materi lain yang diperlukan untuk menjalankan program hunian transisi dan livelihood.
Menurut Siti Markhamah MHan, National Program Coordinator (NPC) mengatakan, terbangunnya hunian dan terbantunya penghidupan warga terdampak bencana, merupakan sebagian hasil dari sebuah tujuan besar MDMC yang tidak boleh diabaikan dalam implementasi program tersebut.
“Membangun ketangguhan di masyarakat, masyarakat punya daya lenting yang baik, yaitu kehidupannya harus jauh lebih baik daripada sebelum terjadi bencana. Maka temen – temen implementor itu nantinya yang akan bertemu langsung dengan masyarakat dan memastikan tujuan itu tercapai,” ujarnya.
Implementasi program tersebut, menurut Siti Markhamah, pada fase pertama mendapat dukungan SDM dari luar Sulawesi Tengah dengan periode Maret 2019 sampai dengan Juni 2019. Namun pada fase ke-dua, secara keseluruhan program akan dikelola oleh SDM Sulawesi Tengah dengan periode Juli 2019 sampai dengan April 2020. Langkah ini sebagai bentuk komitmen MDMC untuk capacity building yang nantinya mereka akan menjadi pionir di Sulawesi Tengah dalam upaya penanggulangan bencana.
Dengan diadakannya pelatihan pra penugasan ini, maka akan meningkatkan capacity building bagi warga lokal. “Harapannya semua tim yang terlibat paham tentang konsep penanggulangannya Muhammadiyah, terus paham etika bekerja di masyarakat dan bekerja di Muhammadiyah,” ujarnya.
Penulis: Azza/MDMC