28.8 C
Jakarta

Menparekraf Ajak PHRI Sediakan Tempat Isoman dan Fasilitas Kamar bagi Nakes

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk menyediakan tempat isolasi mandiri dan kamar istirahat para tenaga kesehatan (nakes).

Upaya ini sekaligus untuk dapat menggerakkan perekonomian dan membantu tingkat keterisian kamar hotel yang ditargetkan mencapai 40 persen.

Menparekraf Sandiaga Uno saat Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (26/7/2021), mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah mendengar aspirasi dari PHRI Garut, dimana banyak para pelaku dan pengusaha di bidang hotel dan restoran yang mengibarkan bendera putih atau tidak sanggup lagi menjalankan usahanya akibat pandemi.

“Saya mengajak PHRI Garut untuk menurunkan bendera putih dan mengibarkan bendera merah putih sebagai simbol semangat untuk bangkit dari pandemi COVID-19. Bendera-bendera itu nantinya akan diproduksi oleh para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Garut sehingga dapat membuka peluang usaha serta memastikan roda perekonomian di sektor ekonomi kreatif di Garut dapat terus bergerak,” katanya.

Sandiaga Uno menjelaskan bahwa pihaknya sudah menjalin beberapa kesepakatan dan menggandeng PHRI Garut serta para pelaku perhotelan untuk menyediakan akomodasi bagi para nakes. Selain itu, Kemenparekraf akan menggandeng PHRI Garut untuk menghadirkan sentra vaksinasi COVID-19.

“Ini adalah pilot project, nantinya akan kita akan sebar luaskan ke destinasi lainnya, Yogyakarta sudah lebih dulu. Bahkan Bromo tadi sudah memastikan kesiapannya. Saya juga mengajak para pengusaha perhotelan menjadikan hotel sebagai tempat akomodasi nakes serta menghadirkan sentra vaksinasi bisa kita coba terapkan di daerah-daerah lain, sehingga perekonomian daerah dapat kembali bergerak dan membantu tingkat keterisiannya yang mencapai 40 persen,” katanya.

Selanjutnya, terkait dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diharapkan membantu para pelaku ekraf dalam mempertahankan lapangan kerja diharapkan akan segera didistribusikan dalam waktu dekat. Pagu anggaran Rp2,4 triliun ini akan digunakan melalui program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), Bangga Buatan Indonesia (BBI), Sertifikasi CHSE bagi usaha Pariwisata, PEN Film, Dukungan Akomodasi Hotel untuk Tenaga Kesehatan, dan Bantuan Pemerintah untuk Usaha Pariwisata (BPUP).

“Saat ini, menurut hasil survei, COVID-19 memberikan dampak sebesar 80 persen lebih bagi para pelaku ekraf, ada yang mengurangi jumlah pekerjanya dengan PHK, dirumahkan, dan pengurangan jam kerja. Ini yang harus dibantu dengan dana PEN tapi harus dipastikan tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” katanya.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, saat ini Kemenparekraf tengah menyesuaikan dan memfinalisasi skema Hibah Pariwisata menjadi menjadi BPUP. Basis data usulan BPUP 2021 didapat dari data BPKM terkait perusahaan di sektor pariwisata yang terdaftar di Online Single Submission (OSS) dan berdasarkan data BPS jumlah tenaga kerja.

“Untuk BIP saat ini _on progress_ tahapannya, tengah memasuki kurasi proposal. Doakan dapat segera selesai dan segera didistribusikan,” katanya.

Update Indonesia Spice Up The World

Pada kesempatan yang sama Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan target dari “Indonesia Spice Up The World” hingga 2024 adalah peningkatan nilai ekspor bumbu dan rempah menjadi 2 miliar dolar AS. Selain itu juga hadirnya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri.

“Sebagai langkah awal dari program Indonesia Spice Up The World ini, kami berkoordinasi dengan KBRI dan KJRI di New York. Melakukan penguatan jejaring melalui pertemuan dengan para penggiat kuliner, importir bumbu, dan pengusaha restoran non-Indonesia di New York untuk ikut berperan aktif menyemarakkan program dan mendorong pembukaan restoran baru berbasis kuliner Indonesia di New York,” katanya.

Seperti diketahui “Spice Up The World” yang digelar secara hybrid, dihadiri perwakilan dari Kemenparekraf yang saat ini masih berada di New York untuk melakukan berbagai koordinasi dan benchmarking. Dari mulai 21 – 26 Juli 2021, mereka melakukan sejumlah agenda seperti Diskusi Dangdut Mendunia dengan Diaspora, Visit US Tour Operator Association untuk pembahasan kerja sama paket-paket wisata & MICE ke Indonesia, visit dan benchmarking ke sejumlah restoran Indonesia seperti Wayan Resto 4 (Manhattan), Awang Resto, (Queens), Sky Cafe (Queens), Asian Taste (Queens), Diskusi offline dengan pelaku usaha kuliner di KJRI, Diskusi dengan Diaspora pelaku Ekraf di AS, dan berbagai agenda lainnya.

“Saya sendiri hadir dan memantau secara virtual beberapa agenda diskusi dan pertemuan tersebut. Meskipun harus begadang karena perbedaan waktu antara di Indonesia dan Amerika, namun saya tetap semangat dan optimistis program ini bisa memberikan manfaat yang besar dan menciptakan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya,” katanya.

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!