26.9 C
Jakarta

Menteri Darmin: Proses Impor Beras Sudah Dimulai

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan proses impor beras khusus oleh Perum Bulog mulai berjalan. Impor beras ini dimaksudkan untuk menstabilkan harga dan menjaga inflasi pada awal tahun.

“Kita memang sedang ‘push’ betul supaya Bulog segera menyelesaikan proses tender (impor), katanya hari ini selesai, dan prosesnya minggu depan berjalan,” kata Darmin di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (19/01/2018).

Darmin mengharapkan segala polemik terkait impor beras tidak terlalu dirisaukan karena keputusan untuk impor dilakukan akibat pasokan untuk beras khusus di lapangan yang terbatas.

“Tolong tidak usah berdebat (pasokan) ini surplus atau defisit, karena harganya naik,” ucapnya.

Untuk saat ini, Darmin memastikan Bulog siap untuk menstabilkan harga beras di beberapa daerah apabila terjadi kenaikan harga akibat kelangkaan pasokan.

“Kita tetap minta Bulog untuk operasi pasar ‘full’, karena kalau tidak harganya tidak turun,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan menjamin bahwa keputusan untuk melakukan impor beras oleh Perum Bulog sebanyak 500.000 ton tidak akan mengganggu para petani.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa importasi beras yang direncanakan untuk memenuhi stok beras sebelum adanya panen raya pada Maret 2018.

“Impor dilakukan untuk menghindari kekosongan stok yang dapat mengakibatkan melambungnya harga beras di berbagai daerah,” kata Enggartiasto saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Kamis (18/1).

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, hingga 17 Januari 2018, stok beras Public Service Obligation (PSO) Perum Bulog sebesar 854.947 ton.

Dari total stok tersebut, termasuk cadangan beras pemerintah yang sebesar 134.646 ton. Sementara rata-rata penyaluran beras untuk operasi pasar (OP) kurang lebih 8.902 ton per hari.

Dengan rencana penyaluran pada tanggal 18 Januari hingga 31 Maret 2018 sebesar 462.918 ton, diperkirakan sisa stok Perum Bulog per 31 Maret 2018 tinggal 142.029 ton.

“Pemerintah tidak mau ambil risiko kekurangan pasokan beras, mengingat panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada bulan Maret 2018,” ujar Enggartiasto

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!