33 C
Jakarta

Menuju Jakarta Inklusif, Saraswati Gelar Kampanye Peduli Difabel

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM–  Saraswati Learning Center, sebuah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak difabel menggelar kegiatan gerak jalan santai, Minggu (9/12). Kegiatan dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional 2018 yang mengambil rute Tugu Monas-Bundaran HI-Tugu Monas tersebut diikuti sekitar 1.000 peserta dari berbagai komunitas peduli difabel.

Kepala Sekolah Saraswati Learning Center, Reshma Wijaya Bhojwani mengatakan jalan santai (fun walk) ini menjadi bagian dari gerakan menuju Jakarta Inklusif. Ini adalah gerakan untuk mengajak semua masyarakat dari berbagai kalangan untuk mulai peduli dengan kaum disabilitas.

Pemeriksaan kesehatan dan konsultasi dengan psikolog ditengah kegiatan fun walk disabilitas di kawasan Monas.

“Inspirasi itu penting agar masyarakat mulai menunjukkan kepedulian pada kaum disabilitas. Dan kami telah memulainya sejak pekan lalu, mencoba menginspirasi masyarakat dan akan terus kami lakukan dengan berbagai cara,” jelas Rhesma.

Menurutnya kepedulian pada kaum difabel tidak berarti mengasihani mereka. Kepedulian yang dimaksud adalah memberikan kesempatan bagi kaum difabel untuk mengambil peran dalam kehidupan sosial sesuai dengan kemampuan masing-masing kaum difabel.

“Memberikan kesempatan bekerja, memberikan hak pendidikan, hak kesehatan dan hak pengakuan sosial adalah beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk anak-anak difabel,” lanjutnya.

Diakui, sampai saat ini banyak anak-anak difabel yang tidak memperoleh hak pendidikan, berkarya dan hak tumbuh kembang dengan baik. Penyebabnya antara lain ketidakmengertian orangtua terkait pendidikan kaum difabel.

“Punya anak difabel, tetapi nggak tahu harus dibawa kemana, harus disekolahin dimana. Ini menjadi masalah yang sering kami jumpai ditengah masyarakat. Itulah mengapa Saraswati Learning Center hadir,” tukas Rhesma.

Peserta fun walk saat memasuki finish di kawasan Monas

Padahal untuk membuat anak-anak difabel bisa hidup mandiri, berkembang sesuai potensi, penanganan harus dilakukan sejak dini, sejak masih usia kanak-kanak. Penanganan yang terlambat hanya akan membuat kemampuan yang dimiliki anak difabel tidak berkembang optimal.

Reshma mengingatkan bahwa sejatinya setiap anak memiliki potensi dan bakat yang terpendam. Potensi tersebut bisa berkembang maksimal jika digarap sejak awal. Itulah pentingnya kepedulian orangtua, kepedulian masyarakat untuk mengenali dan membantu anak-anak difabel ini.

Saraswati Learning Center sendiri baru berdiri dua tahun lalu. Lembaga yang berpusat di Cempaka Putih, jakarta Pusat tersebut, kini menangani 90 anak-anak difabel dari berbagai jenis mulai dari cacat fisik, down syndrom, cerebral palsy, autis, GDD, dyslexia, dan lainnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!