26.1 C
Jakarta

New Normal, PTS di Jabodetabek Siap Implementasikan Kebijakan Kampus Merdeka

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Pandemi Covid-19 membuat pola pembelajaran di Perguruan Tinggi (PT) berubah, tak terkecuali kampus-kampus swasta di wilayah Jabodetabek. Kampus-kampus tersebut sejak diberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah, mau tidak mau harus mengadopsi metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Dalam sesi webinar bertema “Kampus Merdeka Dalam Tata Kelola Perguruan Tunggi di Masa Norma Baru” yang digelar Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM ) Korwil Jabodetabek, Jumat (28/8/2020), empat perguruan tinggi swasta berbagi pengalaman bagaimana mereka melaksanakan pola perkuliahan selama pandemi Covid-19 sekaligus mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka.

Mereka adalah Prof Dr Agustinus Purna Irawan, ST MT Rektor Universitas Tarumanegara, Prof Dr Ir Harjanto Prabowo, MM Rektor Bina Nusantara University, Dr Handri Mulya, SE MSI Wakil Rektor Universitas Mercu Buana dan Prof. Dr. Ir. Budi Hermana, MM, QIP, AAIJ, AMRP mewakili Rektor Univesitas Gunadarma. Webinar yang di moderatori Dr Ika Yuliasari, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Jayabaya ini merupakan rangkaian kegiatan Jambore Nasional Komunikasi 2020.

Dalam paparannya, Rektor Universitas Tarumanagara Prof Dr Agustinus Purna Irawan, ST MT menjelaskan pada dasarnya tidak ada perguruan tinggi yang dapat hidup sendirian, terlebih menghadapi masa pandemi Covid-19 dengan berbagai tantangan dan kendala. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi yang baik secara internal maupun eksternal untuk menghasilkan mutual benefit.

“Untuk membuat pembelajaran selama pandemi Covid-19 berlangsung dengan baik, maka semua peluang sekaligus tantangan harus mampu dimanfaatkan,” terangnya.

Menurutnya agar sistem pembelajaran berlangsung dengan baik, maka kata kuncinya adalah bagaimana membangun kesetaraan. Selain itu juga pentingnya saling berkontribusi dan saling berbagi sekaligus menjadi mitra strategis.

“Yang menjadi ujung tombak dalam sistem pembelajaran di kampus adalah dosen dan mahasiswa. Mereka dapat berkolaborasi dimulai dari hal yang sederhana dan kecil yang tidak perlu birokrasi rumit,” lanjutnya.

Hal yang sama juga dilakukan di kampus Bina Nusantara University. Rektor Bina Nusantara Universty Prof Dr Ir Harjanto Prabowo, MM dalam paparannya mengingatkan pentingnya perguruan tinggi melaksanakan catur darma perguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan diri.

Sejak pandemi Covid-19, kampus Bina Nusantara University, diakui telah melakukan berbagai adaptasi. Mulai dari pembelajaran yang semuanya berbasis online baik asynchronous maupun synctonous, kemudian kebijakan work from home bagi dosen dan karyawan, serta learn from home bagi mahasiswa, student support system, pembebasan biaya wisuda, potongan BP3, penyesuaian biaya SKS, perpanjangan masa studi dan bantuan paket data untuk dosen dan staf.

“Untuk kondisi new normal, protokol kesehatan, keselamatan dan keamanan buat kami itu yang utama,” jelasnya.

Masa new normal ini, kampus lanjut Rektor juga menyiapkan blended learning di mana perkuliahan daring akan dikombinasikan dengan perkuliahan luring. Tentu selama perkuliahan tatap muka, pihak kampus telah menyiapkan semua prosedur protokol kesehatan yang harus dilakukan secara ketat.

“Pasti semua dosen dan mahasiswa wajib mengenakan masker. Kita menyediakan fasilitas untuk cuci tangan, kita lakukan penataan ruang kelas, penataan laboratorium agar sesuai protokol kesehatan. Kita juga melaksanakan personalized learning, smart classroom, creative classroom, video based learning dan virtual lab,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Rektor Univeritas Mercu Buana Dr Handri Mulya, SE MSI mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah metode perkuliahan di kampus-kampus, yang semula dilakukan secara tatap muka, beralih ke metode pembelajaran jarak jauh (PJJ). Termasuk dalam hal penerimaan mahasiswa baru, dimana Covid-19 sangat mempengaruhi sistem seleksi calon mahasiswa baru.

Handri memastikan bahwa UMB siap berkolaborasi dengan kampus-kampus lain untuk mengimplementasikan kebijakan Kampus Merdeka dari Kemendikbud. Sebagai perguruan tinggi yang berhasil menduduki peringkat 33 perguruan tinggi terbaik di Indonesia berdasarkan data Kemendikbud tahun 2020, peringkat kelima perguruan tinggi swasta terbaik tingkat nasional versi Webometric 2020 dan peringkat ketujuh versi Unirank 2020, UMB siap berbagi pengalaman praktik baik kepada kampus-kampus lain.

“Kami juga meraih akreditasi A PT tahun 2016 dimana 54 persen dari 24 prodi yang ada di kampus kami terakreditasi A,” jelasnya.

Adaptasi metode pembelajaran juga dilakukan di Universitas Gunadarma. Dalam paparannya, Prof. Dr. Ir. Budi Hermana, MM, QIP, AAIJ, AMRP mewakili Universitas Gunadarma menjelaskan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau UG-Vclass diterapkan setelah dikeluarkannya SK Rektor tertanggal 18 Maret 2020. PJJ berbasis Sistem Informasi Akademik yang menopang e-learning di mana penyelenggaraan virtual class didukung lecturer digital locker dan student digital locker. 

“Kegiatan e learning butuh adaptasi oleh karena itu kita siapkan juga monitoring dan dukungan teknis,” jelasnya.

Untuk itu dukungan teknologi informasi komunikasi menjadi syarat mutlak untuk mendukung sistem informasi kampus merdeka.

“Kita juga memadukan sistem informasi akademik yang ada di dalam Kampus dengan sistem monitoring kampus merdeka di luar kampus,” tandas Prof Budi.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!