SOLO,MENARA62.COM – Tim mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Calon Guru Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) gelombang 2 tahun 2024 menggelar workshop kepenulisan bertajuk ‘Meaningful Writing Through Journaling.’ Kegiatan ini berlangsung di Ganesa Library, Jalan Raya Songgo Langit No. 30, Gentan, Baki, Sukoharjo.
Workshop tersebut digagas oleh Rudi Wahyu Nugroho selaku ketua pelaksana, bersama delapan anggota tim lainnya, yaitu Ika Zulianti, Mia Fatma Shella, Mira Tri Rahayu, Novianasari, Silviana Putri Ratmawati, Sri Rejeki, Tegar Sanjaya, dan Titik Mutiara Dewi. Kegiatan ini berada di bawah bimbingan Dr. Laili Etika Rahmawati, M.Pd.
Acara ini dilaksanakan dalam dua batch, dengan diikuti oleh total 50 peserta yang terdiri dari remaja dan dewasa muda. Selain melatih keterampilan menulis, para peserta juga diajak untuk melakukan refleksi diri guna memahami pengalaman personal dan makna hidup melalui kegiatan journaling.
“Melalui journaling, kita dapat mengurai satu per satu pikiran yang membuat kita resah dan mencari pemahaman serta solusi atas hal itu,” ungkap Ketua tim, Rudi Wahyu Nugroho, saat diwawancarai pada Rabu (7/5/2025).
Ia berharap, setelah mengikuti workshop, para peserta dapat menjadikan journaling sebagai aktivitas rutin untuk meredakan stres dan menyalurkan emosi negatif. Selain itu, journaling juga dapat menjadi wadah untuk menuliskan harapan serta membangun kehidupan yang lebih baik secara konsisten.
Founder Ganesa Library, Vita Galih, menyambut baik terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menyebutkan bahwa tema journaling yang diangkat dalam workshop ini merupakan hal baru di perpustakaannya.
“Kami senang bekerja sama dengan tim PPG UMS yang membawa pengalaman dan ilmu baru bagi para pemustaka di sini,” ujarnya.
Antusiasme juga datang dari para peserta workshop yang sukses terselenggara pada 12 dan 19 April 2025. Daffa Raihan, salah satu peserta Batch 1, bahkan mengikuti dua kali sesi workshop karena merasakan manfaat langsung dari kegiatan ini. “Saya bisa mengungkapkan kegelisahan saya lewat tulisan,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Wimala Bening Wijayanti dari Batch 2. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut. “Saya belajar untuk tidak malu mengungkapkan pikiran dan pengalaman pribadi. Setelah menulis, saya merasa lebih lega,” ungkapnya. (*)