27.3 C
Jakarta

Pembelajaran Lapangan Ala SD Muhammadiyah 1 Purbalingga

Baca Juga:

PURBALINGGA, MENARA62.COM–Siswa SD Muhammadiyah 1 Purbalingga meramaikan taman wisata Kampung Kurcaci, Sabtu (13/5/2017). Disana, siswa mengikuti  pembelajaran learning by doing. Melalui beragam aktivitas yang dilakukan, mereka belajar sekaligus mempraktekkan apa yang dipelajarinya.

Selain pelatihan fisik, kegiatan ini juga dapat dipergunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri. Pembelajaran tersebut diikuti 42 siawa/siswi kelas 3. Mereka dibagi dalam dua kelompok bermain.

Menurut salah satu guru kelas 3, Azarani Qurota Ayuni, pembelajaran learning by doing atau pembelajaran langsung  bertujuan agar anak didik bisa langsung mempraktekkan pelajaran yang diterimanya. Seperti pembelajaran menanam daun bawang, anak bisa langsung mempraktekkan cara menanam langsung di ladang. Walaupun belum menggunakan kurikulum 2013, namun cara pembelajarannya sudah mendekati kurikulum tersebut.

“Insyaallah tahun 2018, SD Muhamadiyah 1 Purbalingga akan menggunakan kurukulum 2013,” katanya Azarani yang sekolahanya bertempat di Jalan Pemuda Nomor 100, RT 03 RW 08 Bobotsari. Sekolah yang baru berumur empat tahun ini, sekarang memiliki 173 siswa.

Sebenarnya agenda pembelajaran tersebut akan dilaksanakan setelah ujian akhir sekolah (UAS), lanjut Azarani, namun karena sudah mendekati bulan Ramadhan, sehingga agenda tersebut dimajukan. Karena kalau dilaksanakan pada saat bulan Ramadhan, anak-anak sedang berpuasa dan biasanya lemes.

“Pembelajaran diluar ruangan yang dikemas seperti out bond memberi pembelajaran kepada siswa tentang kerjasama tim, dan menguji nyali anak-anak seperti menaiki flaying fox dan melewati tangga tali,” katanya.

Sedangkan salah satu siswa klas 3 Farhan mengaku senang dengan pembelajaran luar ruangan tersebut. Ia terkesan dengan permainan kesatrian yang diajarkan instruktur taman wisata rumah kurcaci. Saat melewati jembatan tali, Farhan juga merasa dag-dig-dug, namun karena semangat dari instruktur dan teman-temanya,  jembatan talipun bisa dilewati dengan baik.

Nafilis, seorang pemandu taman wisata rumah kurcaci mengatakan, peralatan yang digunakan dalam permainan flaying fox dan jembatan tali sudah sesuai standar nasional. Kekuatan dan kekencangan tali slim setiap hari dicek, sehingga jika digunakan tidak akan menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan seperti kemacetan roda flaying fox, atau putus tali slim.

“ Untuk menjaga itu semua kami juga menggunakan tali pengaman dan helm pengaman,” ujarnya.

–Tegal Roli–

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!