JAKARTA, MENARA62.COM — Pengadilan Moskow Tangkap 12 Pelaku Serangan Crocus. Penyerang yang didakwa sebagai teroris di Crocus City Hall, Dzhumokhon Kurbonov, akan ditahan hingga 22 Mei, lapor koresponden Sputnik pada Sabtu (25/4/2024), seperti dilansir situs Antaranews.com.
Sebelumnya pada hari yang sama, penyelidik meminta pengadilan untuk menangkap Kurbonov.
“(Guna) memenuhi permintaan penyidik untuk mengambil tindakan penahanan terhadap terdakwa Kurbonov hingga 22 Mei,” kata hakim.
Kurbonov diduga memberikan alat komunikasi dan uang kepada kaki tangannya untuk membayar tagihan, kata Pengadilan Kota Moskow.
Kurbonov sendiri menyetujui penahanannya, menurut pengacara terdakwa.
Pada 22 Maret, sejumlah pria bersenjata masuk ke gedung konser Crocus City Hall di dekat Moskow dan mulai menembaki penonton secara membabi buta.
Para pelaku itu juga menyalakan api di salah satu auditorium yang penuh dengan penonton sebelum konser dimulai.
Akibat aksi tersebut, sebanyak 145 orang tewas dan sejumlah besar lainnya terluka.
Empat tersangka utama dalam kasus tersebut berupaya kabur dari lokasi kejadian dengan menggunakan mobil, namun upaya mereka berhasil digagalkan. Mereka pun didakwa melakukan terorisme.
Gunakan Isu Agama
Direktur Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) Alexander Bortnikov pada Jumat mengatakan salah satu tujuan dalang serangan teroris di Balai Kota Crocus untuk merusak hubungan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) menggunakan faktor agama dan nasional.
“Lawan geopolitik kami memperkirakan akan menghancurkan keseimbangan unik antaretnis dan antaragama yang telah berkembang dalam jangka waktu lama hidup berdampingan di antara masyarakat kita,” kata Bortnikov pada pertemuan Dewan Kepala Badan Keamanan dan Layanan Khusus negara-negara anggota CIS di Bishkek.
Situasi di kawasan CIS dan dunia secara keseluruhan masih dalam ketegangan, karena Amerika Serikat dan Inggris, serta sekutu NATO mereka menggunakan seluruh persenjataan perang hibrida, kata Bortnikov.
“Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu NATO mereka, dalam upaya mempertahankan dominasi global menggunakan seluruh persenjataan perang ‘hibrida’ melawan negara-negara berdaulat, yang tidak setuju dengan kebijakan mereka, termasuk dukungan terhadap rezim teroris secara terbuka,” kata Bortnikov.
Bortnikov menyimpulkan pihak berwenang Ukraina yang tidak memiliki peluang nyata untuk mencapai tujuan mereka di medan perang, dan beralih ke penggunaan teror total.
Sebeumnya, sejumlah orang bersenjata pada Jumat (22/3/2024) melepaskan tembakan ke arah para penonton konser di Balai Kota Crocus dekat Moskow.
Pihak berwenang mengonfirmasi bahwa 143 orang tewas, dan lebih dari 360 lainnya luka-luka.