27.7 C
Jakarta

Pentas Drama PBSI UMK Sukses Menggugah Kesadaran Sosial dengan Antusiasme Ratusan Penonton

Baca Juga:

KUPANG, NTT, MENARA62.COM – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) mencatatkan kesuksesan luar biasa dalam pementasan drama yang berlangsung pada Sabtu, (18/1/2025), di Gedung Aula Utama UMK.

Dua drama bertema sosial, “Ulayat Terakhir” dan “Maria Tak Ada Jalan Pulang”, berhasil menarik perhatian ratusan penonton dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, aktivis, serta masyarakat umum.

Drama pertama, “Ulayat Terakhir”, mengangkat isu tanah ulayat atau tanah adat yang harus dijaga kedaulatannya. Sementara itu, “Maria Tak Ada Jalan Pulang” menggambarkan ironi tentang tanah timur yang kaya sumber daya alam, namun banyak warganya terpaksa mencari nafkah ke luar negeri. Kedua karya ini menyuarakan persoalan sosial yang tengah berkembang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sutradara, Sayyidati Hajar, menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan pementasan ini, meskipun ada tantangan terkait keterbatasan waktu latihan. “Kerja keras teman-teman PBSI semester VII membuahkan hasil yang memuaskan. Semoga pementasan selanjutnya bisa lebih maksimal,” katanya. Ia berharap drama ini dapat menggugah kesadaran sosial penonton.

Ketua Program Studi PBSI UMK juga memberikan apresiasi dalam sambutannya, berharap agar PBSI dapat terus berkarya dan menyelenggarakan pentas-pentas drama serupa di masa mendatang. “Semoga pementasan serupa bisa digelar lagi tahun depan atau bahkan semester depan,” ujar Dr. Idris Mboka.

Reaksi positif juga datang dari Ben, seorang aktivis yang hadir, yang mengungkapkan kekagumannya terhadap pementasan tersebut. “Isu tanah ulayat yang diangkat sangat relevan dan harus menjadi perhatian bersama, terutama mahasiswa,” katanya.

Penonton lain, Ratia Murni, turut menyatakan kekagumannya terhadap akting para pemeran, terutama dalam “Ulayat Terakhir”. “Para aktor sangat menghayati peran mereka, hingga membuat kami merinding,” ujarnya. Drama “Maria Tak Ada Jalan Pulang” juga berhasil mengundang tawa berkat kehadiran karakter-karakter lucu.

Menariknya, pementasan ini juga menarik perhatian penonton dari luar UMK, seperti Irda Sufna dari Universitas Katolik (Unika) yang penasaran ingin menyaksikan karya yang banyak diperbincangkan tersebut. “Saya sangat menikmati pementasan ini. Pantas saja banyak yang membicarakan,” katanya.

Salah satu aktor utama, Yuni, merasa lega dan terharu dengan antusiasme penonton. “Saya sangat puas dengan hasilnya. Ini adalah pentas pertama kami, dan kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami,” ungkapnya penuh syukur.

Keberhasilan pementasan ini membuktikan bahwa seni drama bisa menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan isu sosial dan membangun kesadaran masyarakat. Dengan evaluasi yang ada, diharapkan pementasan selanjutnya dapat memberikan dampak lebih luas, tidak hanya di kalangan kampus, tetapi juga di masyarakat umum. (Indriyani S. Wilujeng)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!