MAGELANG, MENARA62.COM – SMA Muhammadiyah Borobudur menghadirkan inovasi dalam pengembangan bakat siswa. Sejak tahun 2022, sekolah ini membuka kelas khusus olahraga (KKO) untuk menampung minat dan bakat siswa di bidang olahraga. Langkah ini bukan hanya menambah daya tarik sekolah, tetapi juga menjadi sarana pembinaan generasi muda agar berprestasi di bidang akademik sekaligus non-akademik.
Program ini digagas oleh Yus Listiawan, kepala sekolah sekaligus penggerak utama kelas olahraga. Awalnya, kelas ini hanya diikuti dua siswa. Namun, dengan semangat dan konsistensi, jumlah peminat terus bertambah dari tahun ke tahun. Bola voli menjadi cabang yang paling menonjol, didukung dengan fasilitas latihan serta lingkungan sekolah yang sejuk dengan panorama indah, karena hanya berjarak sekitar 500 meter dari Candi Borobudur.
Bukan perkara mudah membangun program ini. Yus harus meyakinkan para guru bahwa anak-anak yang aktif berlatih olahraga tetap bisa berprestasi di akademik. “Dukungan terus tumbuh seiring dengan bukti nyata siswa yang mampu menyeimbangkan keduanya. Latihan rutin dilakukan pagi maupun sore hari, bahkan hingga malam, menyiapkan mereka untuk kompetisi tingkat lokal maupun regional,” ujar Yus, Senin (15/9). Yus sendiri memiliki latar belakang olahraga, karena pernah menjadi pemain Persekama Kabupaten Magelang. Yus juga menambahkan sejak adanya Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Muhammadiyah, perhatian warga Muhammadiyah terhadap olahraga terus meningkat, termasuk menyekolahkan putra-putrinya di kelas khusus olahraga.
Kehadiran kelas khusus olahraga juga memberi nilai tambah bagi SMA Muhammadiyah Borobudur. Sekolah ini menjadi rujukan bagi siswa SMP yang memiliki bakat olahraga namun ingin tetap bersekolah di lingkungan yang islami dan mendukung prestasi. Komitmen sekolah terhadap pembinaan olahraga tidak hanya melahirkan atlet muda, tetapi juga menumbuhkan karakter disiplin, tanggung jawab, dan kerja keras.
Kini, kelas khusus olahraga telah menjadi identitas sekolah. Prestasi demi prestasi mulai bermunculan, dan yang terpenting, lahir generasi muda yang percaya diri menghadapi masa depan. “Suka dukanya dalam mengelola KKO banyak, tapi kebahagiaan terbesar adalah ketika melihat anak-anak berkembang dan meraih prestasi,” ujar Yus dengan bangga. (Lhaura Gabriela, Ida Kusuma Ningrum)
