26.2 C
Jakarta

Surveyor Indonesia Bukukan Pendapatan Rp670 Miliar pada Semester 1 Tahun 2021

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – PT Surveyor Indonesia (Persero) berhasil membukukan pendapatan senilai Rp670 miliar pada semester 1 tahun 2021. Pencapaian tersebut menjadi khabar yang menggembirakan di tengah kondisi perekonomian nasional yang terimbas pandemi Covid-19 dan mobilitas publik yang terbatas.

“Semester 1 tahun 2021 ini, Surveyor Indonesia membukukan pendapatan Rp670 miliar atau 46 persen dari target RKAP tahun 2021 sebesar Rp1,458 triliun. Perolehan pendapatan ini naik 3 persen dibandingkan pendapatan semester 1 tahun 2020,” kata Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) Haris Witjaksono dalam media gathering HUT ke-30 PT Surveyor Indonesia, Senin (2/8/2021).

Sedangkan laba bersih yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp81 miliar atau 40,1 persen dari target RKAP tahun 2021 sebesar Rp203 miliar. Angka ini naik 61 persen dibandingkan dengan laba bersih semester 1 tahun 2020.

Diakui Haris, berdasarkan laporan keuangana tahun 2020, jasa survey merupakan sektor penyumbang pendapatan terbesar mencapai Rp 480,1 miliar, disusul jasa inspeksi sebesar Rp398,7 miliar, jasa verifikasi sebesar Rp290,7 miliar, jasa konsultasi sebesar Rp163,452 miliar. Kemudian jasa sertifikasi sebesar Rp66,1 miliar dan jasa testing sebesar Rp19,9 miliar.

Sampai dengan akhir tahun 2020, PT Surveyor Indonesia kata Haris memiliki pendapatan usaha sebear Rp1.419 triliun atau 108,3 persen dari anggaran sebesar Rp1.310 triliun yang merupakan kontribusi dari semua lini bisnis. Rinciannya untuk DB Migas dan Sistem Pembangkit mencapai 41 persen, sektor Penguatan Institusi dan Kelembagaan mencapai 21,9 persen, sektor Mineral dan Batubara 19,9 persen dan sektor Infrastruktur 17,6 persen.

Untuk tahun 2021, Haris menjelaskan bahwa fokus dan strategi PT Surveyor Indonesia akan mengacu pada Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2020-2024 yang telah diselaraskan dengan Rencana Strategis/Masterplan Klaster Jasa Survey berupa strategic pillar initiatives dan strategic foundation.

Sedang untuk segmen layanan Surveyor Indonesia mencakup sektor migas dan sistem pembangkit, mineral dan batu bara, infrastruktur serta penguatan institusi dan kelembagaan. Sektor lain yang menjadi target pasar dan akan dikembangkan melalui strategi kemitraan adalah Information Communication Technology (ICT), lingkungan dan agrikultur, makanan, kesehatan, energi baru terbarukan, serta infrastruktur transportasi.

Pada akhir tahun 2020, Surveyor Indonesia memiliki pendapatan usaha tercatat sebesar Rp1,419 triliun atau 108,3 persen dari anggarannya sebesar Rp1,310 triliun yang merupakan kontribusi dari divisi bisnis migas dan sistem pembangkit sebesar 41,1 persen, sektor penguatan institusi dan kelembagaan 21,9 persen, sektor mineral dan batubara 19,5 persen, dan sektor infrastruktur 17,6 persen.

Terkait dengan pandemi Covid-19, Haris meengatakan sejak awal pandemi tahun 2020, Surveyor Indonesia telah menerapkan berbagai langkah pencegahan penyebaran pandemi secara internal. Selain itu juga terlibat aktif dalam penanggulangan dampak pandemi di masyarakat.

Internal efforts antara lain pembentukan Satgas Covid-19, sosialisasi internal protokol kesehatan, penerapan ketentuan WFH, vaksinasi karyawan, pelaporan melalui COSMIC BUMN, tracking dan testing setiap ada suspek Covid-19, penyediaan dokter perusahaan untuk konsultasi karyawan dan keluarga, serta suplai vitamin, obat maupun panduan isolasi mandiri bagi karyawan terpapar.

Sedang kontribusi untuk masyarakat antara lain berkolaborasi dengan Satgas BUMN, terjun dalam kegiatan pembagian masker dan pengadaan dapur umum, menyalurkan bantuan portable wastafel ke ruang-ruang publik, bantuan alat kesehatan ke rumah sakit, program CSR SafeGuard Label SIBV, pelatihan digital marketing bagi UMKM dan lainnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!