26.1 C
Jakarta

Teaching Industry Dorong Terwujudnya SDM yang Adaptif terhadap Kemajuan Teknologi Sesuai Tuntutan Kebutuhan Industri

Baca Juga:

BANYUWANGI, MENARA62.COM — Dalam rangka menciptakan SDM unggul di bidang Transportasi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) melalui Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi selenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Peran Perguruan Tinggi dan Industri dalam Revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi sebagai Upaya Penciptaan SDM Unggul di Masa Depan”.
Dalam Sambutan Pembukaan Kepala BPSDMP, yang dibacakan oleh Sekretaris BPSDM Perhubungan, M. Yugihartiman, mengatakan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan SDM Transportasi yang unggul, lembaga pendidikan tidak dapat berperan secara mandiri, untuk itu diperlukan kolaborasi antara Lembaga Pendidikan dan Industri, sehingga dapat menjamin Link and Match antara supply Sumber Daya Manusia yang dibentuk di lembaga Pendidikan dengan jumlah dan kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan oleh Industri.
“Bagi lembaga pendidikan, industri dapat menjadi laboratorium nyata yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk mengaplikasikan teori yang didapatkan di kelas, sebaliknya bagi industri, Lembaga Pendidikan adalah tempat untuk menciptakan SDM yang andal, sekaligus dapat meminimalisir cost yang digunakan untuk pelatihan karena SDM yang didapatkan telah sesuai dengan kebutuhan,” jelas Yugihartiman (18/2/2021).
Kemajuan teknologi di bidang transportasi saat ini bertransformasi dengan sangat cepat, sistem digital juga telah digunakan hampir di seluruh industri transportasi dan hal tersebut tentu saja berpengaruh kepada peningkatan kompetensi yang harus dimiliki oleh SDM transportasi.
Untuk menyikapi hal tersebut, tambah Yugihartiman, tentu saja diperlukan sinergitas antara Industri dan lembaga pendidikan, salah satunya dengan Konsep Teaching Industry, yaitu suatu metode pengembangan dan peningkatan SDM yang dilakukan bersama antara lembaga pendidikan dan industri.
“Peran industri saat ini tidak hanya sebagai user, peran industri saat ini juga dapat berperan sebagai penentu kebijakan terhadap program pendidikan dan pelatihan melalui penyusunan bersama kurikulum pendidikan sehingga kualitas dan kompetensi lulusan dapat sesuai dengan yang diperlukan oleh industri,” jelas Yugihartiman.
Seminar nasional ini dilaksanakan dalam 2 (dua) sesi, dengan sesi pertama menghadirkan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara (PPSDMPU), Ir. Heri Sudarmadji, DEA, QIA, Wakil Direktur 2 Program Pascasarjana UNESA, Prof. Dr. Suparji, M.Pd., dan Ketua Program Studi S3 Pendidikan Vokasi, Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd., sebagai Keynote Speaker, serta dipandu oleh Direktur API Banyuwangi, Genny Luhung Prasojo, S.S. M.M., sebagai moderator.
Pada penyampaian materi, Heri mengungkapkan tantangan terbesar dari pendidikan tinggi vokasi penerbangan di Indonesia adalah mampu menciptakan SDM yang memiliki kompetensi yang sejalan dengan kebutuhan industri.
“Menyikapi tantangan tersebut, pendidikan tinggi vokasi di lingkungan BPSDM Perhubungan melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan kualitas pembelajaran, yaitu materi kurikulum yang selalu diperbarui sesuai dengan kebutuhan industri, pemagangan dosen di industri, serta peningkatan literasi komputer dan literasi digital dalam pengajaran,” jelas Heri.
Selain itu, Heri juga menjelaskan bahwa tahapan yang dilakukan dalam pengembangan kualitas pembelajaran yaitu dengan learning need diagnosis, learning design & development, learning delivery, dan learning impact measurement.
Selain menghadirkan civitas akademika sebagai Keynote Speaker, pada sesi kedua dalam Seminar Nasional ini juga menghadirkan narasumber dari industri penerbangan (airlines), yaitu PT Citilink Indonesia, PT Lion Mentari Airlines, PT Rimbun Abadi Aviasi, PT Smart Cakrawala Aviation, dan PT. Asian One Air, yang menyampaikan mengenai kondisi industri penerbangan saat ini.
Seminar nasional ini diikuti oleh peserta yang terdiri dari para taruna/i di lingkungan BPSDM Perhubungan secara virtual, serta tamu undangan dan civitas akademika API Banyuwangi secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan secara.
Pada sesi diskusi dan tanya jawab, para taruna menyampaikan pertanyaan secara antusias mengenai tantangan dan solusi yang dilakukan agar industri penerbangan tetap dapat survive di kondisi Pandemi saat ini.
Direktur API Banyuwangi, Genny Luhung Prasojo, menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya API Banyuwangi dalam meningkatkan kualitas dan relevansi pola belajar yang adaptif dan responsif dalam membantu menyelesaikan berbagai masalah bangsa melalui pembelajaran komplementer, penelitian terapan, dan pemberdayaan masyarakat.
“Sinergi antara pemerintah, industri dan Pendidikan Tinggi Vokasi menjadi kunci penting untuk mewujudkan SDM Indonesia unggul. Sistem “link and match” menjadi prinsip Pendidikan Tinggi Vokasi agar menjadi efisien dan tepat sasaran dalam mencukupi kompetensi SDM unggul industri,” jelas Genny. (*)
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!