27.1 C
Jakarta

Tiga Proyek Ini Bikin Tol Jakarta-Cikampek Macet Parah

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Tiga proyek dikerjakan bersamaan, ruas jalan tol Jakarta Cikampek bakal macet parah. Untuk mengantisipasinya,  PT Jasa Marga telah menyediakan penambahan layanan derek gratis, menambah personil lalu lintas hingga membatasi jam pengerjaan proyek.

Dalam siaran persnya, R Kristanto, General Manager Tol Cabang Jakarta-Cikampek menjelaskan tiga proyek yang dibangun di sisi jalan tol Jakarta-Cikampek adalah Kereta Api Ringan (LRT) yang membentang di Ruas Cawang-Bekasi Timur di sisi Utara Jalan tol Jakarta-Cikampek,  jalan tol Layang Jakarta-Cikampek II yang membentang di Ruas Cikunir-Karawang Barat dan rencana pembangunan infrastruktur Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan berada di sisi Selatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek di ruas Halim-Cikarang Timur.

“Pembangunan ketiga proyek tersebut yang dilakukan bersamaan tentunya sedikit banyak membawa dampak pada kelancaran arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta Cikampek,” jelas R Kristanto, Kamis (04/05/2017).

Jasa Marga selaku pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek bersama-sama dengan Pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), melakukan koordinasi dan sinkronisasi atas pelaksanaan ketiga proyek tersebut.

Untuk membantu meminimalisir dampak kepadatan lalu lintas akibat kegiatan konstruksi tersebut, maka pelaksanaan proyek-proyek tersebut dibantu Konsultan Manajemen Konstruksi untuk mengintegrasikan kegiatan pekerjaan, metode pelaksanaan pekerjaan, mengkomunikasikan kegiatan yg berisiko mengganggu lalu lintas seperti mobilisasi material, alat berat, dan girder jembatan.

Koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek diakui Kristanto memang merupakan salah satu jalur transportasi strategis. Sebagai penunjang distribusi arus barang dan jasa baik yang menuju maupun keluar Jakarta dari Jawa Barat dan berlanjut dari/ke Jawa Tengah/Jawa Timur dan seterusnya.

Tetapi beban lalu lintas yang dihadapi Jalan Tol Jakarta Cikampek saat ini sangat tinggi. Kepadatan kerap terjadi di jalan tol yang LHR nya mencapai 590 ribu kendaraan. Rasio jumlah kendaraan dengan kapasitas jalan (V/C) di beberapa ruas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah mencapai 1,3 yang artinya kondisi arus lalu lintas sangat sensitif terhadap gangguan lalu lintas yg bila terdapat gangguan maka berpotensi terjadinya kepadatan.

Adapun penyediaan infrastruktur transportasi di sepanjang koridor jalan tol Jakarta-Cikampek yang saat ini sedang berjalan adalah:

Pertama, proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). Proyek ini konsesinya dipegang oleh PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (PT. JJC) yang  merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Proyek Jalan Tol ini merupakan solusi dari masalah tingkat kepadatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang kian tinggi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan layanan lalu lintas yang semakin padat akibat adanya pertumbuhan lalu lintas di Koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Proyek ini akan berdiri (elevated) di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting sepanjang 36,4 km dari Simpang Susun Cikunir sampai dengan Simpang Susun Karawang Barat, dimana pembangunannya sudah dimulai sejak bulan Maret 2017 dan diperkirakan akan selesai dalam kurun waktu dua tahun mendatang.

Kedua, proyek LRT Lintas Pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur. Selain Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated), guna memenuhi kebutuhan transportasi massal, saat ini dalam waktu yang bersamaan juga tengah berlangsung pembangunan  Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, sebuah moda transportasi berbasis rel yang pembangunan prasarananya dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Tahap pertama, pembangunan LRT Jabodebek meliputi tiga lintas layanan yakni, Cibubur-Cawang sepanjang 14,5 km, Bekasi Timur-Cawang 18,5 km, dan Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 10,5 km. Saat ini, progres pembangunan LRT Jabodebek telah mencapai 15% dan ditargetkan selesai tahun 2019.

LRT Jabodebek akan terintegrasi dengan moda transportasi massal seperti KRL, Trans-Jakarta, MRT dan moda lainnya. Stasiun-stasiun LRT juga akan terintegrasi dengan apartemen, pusat belanja dan fasilitas publik lain yang mendukung konsep hunian terintegrasi. Kehadiran LRT Jabodebek akan memberikan kenyamanan mobilitas peduduk Jakarta dan sekitarnya, menuju pelayanan transportasi massal yang lebih baik.

Ketiga adalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Proyek ini  dikelola oleh PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), akan segera dibangun di sisi kanan kiri ruas utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting. Rute HST yang membentang dari Halim menuju Tegalluar sepanjang 142,3 km.

Proyek angkutan massal yang rencana konstruksinya selesai di akhir tahun 2019 akan berkontribusi signifikan dalam memindahkan kepadatan arus pergerakan orang dari Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya.

Disamping itu kehadiran kereta cepat Jakarta Bandung ini diyakini akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sepanjang koridor yang dilaluinya sebagai dampak pengembangan kawasan di wilayah Karawang, Walini, dan Tegalluar.

“Ketiga proyek infrastruktur ini disiapkan untuk meningkatkan distribusi orang, barang dan jasa dalam rangka menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing Indonesia,” tukasnya.

Namun demikian, untuk mempertahankan standar pelayanan minimal jalan tol dan layanan kepada pengguna jalan, Jasa Marga juga melakukan hal-hal sebagai berikut:

  • Melakukan observasi layanan wilayah jalan tol melalui 8 unit kendaraan Layanan Jalan Tol;
  • Menyediakan layanan derek gratis bagi kendaraan yang mengalami gangguan di jalan tol;
  • Berkoordinasi dengan Polisi Jalan Raya (PJR) untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas sebagai dampak gangguan lalu lintas, khususnya untuk rekayasa lalulintas di Simpang Susun Cikunir;
  • Pembatasan jam kerja/waktu pelaksanaan konstruksi terutama untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, terutama ketika libur panjang dan Lebaran H-20 diharapkan tidak ada pekerjaan proyek;
  • Sinergi dengan ketiga proyek untuk mendukung pengoperasian jalan tol Jakarta-Cikampek melalui penyediaan petugas, kendaraan operasional, dan perbantuan alat berat untuk kondisi darurat;
  • Mengantisipasi longsor/banjir pada area jalan tol dengan melakukan proteksi dibeberapa titik rawan longsor dan bekerjasama dengan tim penanganan banjir proyek LRT dan Japek Elevated.

Meski demikian, kepadatan masih dapat terjadi ditengah tingginya intensitas pekerjaan ketiga proyek tersebut. Untuk itu Jasa Marga meminta maaf atas kepadatan yang terjadi selama proses pembangunan dan akan memaksimalkan pelayanan bagi pengguna jalan yang membutuhkan.

Jasa Marga juga menghimbau kepada pengguna jalan tol terutama di koridor Jakarta-Cikampek untuk terus memantau kondisi lalu lintas selama proses pengerjaan tiga proyek infrastruktur tersebut. Jasa Marga terus melakukan update kondisi lalu lintas terkini di jalan tol:

– Aplikasi Mobile JM Care

– Call Center Jasa Marga di Nomor 14080

– Twitter @PTJASAMARGA

– Melalui Variable Message Sign (VMS)

– Pemberian informasi melalui program radio komersial

– Live streaming CCTV melalui http://m.jasamargalive.com.

“Jika kepadatan tidak terelakkan pengguna jalan juga kami himbau menggunakan jalur alternatif. Beberapa jalur alternatif yang dapat digunakan adalah Pengguna jalan dari Jakarta yang menuju ke Bekasi/Cikampek dapat keluar di exit Jatiwarna/Jatiasih, atau keluar di exit Kalimalang, selanjutnya melewati jalur arteri,” tutup Kristianto.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!