33.6 C
Jakarta

UAD Lepas 10.107 Lulusan Pendidikan Profesi Guru

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melepas lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi Guru Tertentu Tahun 2024. Pelepasan dilaksanakan di Gedung Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Ahad (2/2/2025).

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD, Muhammad Sayuti MPd, MEd, PhD menjelaskan lulusan PPG berasal dari Jawa Barat 2.245, Jawa Tengah 2.137, Jawa Timur 2.080, dan sisanya dari Sulawesi. Lulusan ini berkat komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) untuk meningkatkan mutu para guru.

“Ini patut disyukuri karena bapak ibu lulus pada pendidikan insya Allah lebih baik. Pesan kami, Hanya Guru yang Terus Belajar yang Boleh Terus Mengajar. Posisi Guru sangat penting untuk kemajukan pendidikan di Indonesia dan modal untuk terus berkembang adalah melestarikan, membudayakan kebiasaan belajar,” kata Muhammad Sayuti.

Rektor UAD, Prof Dr Muchlas MT berpesan kepada lulusan setelah menempuh pendidikan di UAD, lulusan akan memasuki dunia profesi, dunia riil, bukan simulasi yang dilaksanakan di kampus UAD. Ada tiga pesan Rektor UAD, pertama, amalkan dan kembangkan terus ilmu serta pengalaman yang diperoleh di UAD, baik di lingkungan profesi dan masyarakat.

Kedua, kata Muchlas, tumbuhkan perasaan bangga menjadi alumni UAD karena para guru diluluskan dari perguruan tinggi yang berkualitas. “Perasaan ini digunakan untuk membangkitkan kepercayaan diri sehingga saudara berani bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lain dalam menjalani profesi. Tetaplah rendah hati, menjaga sopan santun, kepada siapa pun di mana pun saudara menjalani profesi sebagai cermin lulusan UAD yang berjiwa Islami,” kata Muchlas.

Ketiga, tambah Muchlas, kuatkan keimanan dan keislaman dalam diri para lulusan, hormati orang tua karena beliaulah yang menjadikan saudara seperti pagi hari ini. “Berprestasi dan menjadi orang yang bermanfaat di mana pun saudara berada dengan memegang teguh nilai-nilai UAD yaitu Inovatif, Profesional dan Dedikatif,” tandas Rektor UAD.

Sementara Menteri Dikdasmen, Prof Dr Abdul Mu’ti MEd mengatakan Kemendikdasmen berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sebab penentu utama kualitas pendidikan tergantung pada guru.

Abdul Mu’ti menjelaskan guru adalah everything. Guru adalah sosok yang memiliki peran yang tidak bisa digantikan oleh teknologi secanggih apapun dan kehadirannya sangat menentukan bagaimana keberhasilan pendidikan bagi anak-anak kita.

Guru sebagai mentor, motivator, sosok inspiratif, teladan, sosok yang diperlukan pada era saat ini. Karena itu, guru dituntut untuk memiliki kemampuan akademik atau kompetensi yang berkaitan dengan keilmuan profesionalnya, kemampuan pedagogik yang berkaitan dengan kemampuan mentransformasikan ilmu dan pengetahuan kepada anak-anak didik.

Selain itu, Abdul Mu’ti, guru juga memiliki kompetensi moral yang secara bersama-sama menjadi bagian kepribadian dan profesi seorang guru. Kehadiran guru di depan anak-anak adalah inspirasi dan penyejuk hati serta harapan untuk anak-anak senantiasa mendapatkan ilmu yang baru, pengetahuan baru, inspirasi yang menggerakan mereka untuk giat belajar dan semangat menjadi anak-anak Indonesia yang hebat.

“Kami menyadari, peningkatan kompetensi guru tidak cukup dengan pemenuhan kualifikasi guru yang memang saat ini dalam data kami masih ada lebih dari 249 ribu guru yang belum berpendidikan D4/S1,” kata Abdul Mu’ti.

Kemendikdasmen berkomitmen merancang mulai tahun 2025, akan ada bantuan untuk guru-guru yang belum berpendidikan D4/S1. Kemendikdasmen akan bermitra dengan LPTK, Perguruan Tinggi yang selama ini telah bekerjasama dengan kami. Perguruan tinggi yang bekerjasama dengan Kementerian Dikdasmen adalah akreditasi institusinya, Unggul.

“Karena secara teoritik, guru-guru yang belajar di Perguruan Tinggi yang terakreditasi Unggul, akan mendapatkan kualitas pembelajaran yang unggul pula,” katanya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!